Jack Ma, Guru yang Buta Teknologi Tapi Mampu Jadi Miliarder

Tanpa berbekal pengetahuan di bidang teknologi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri riteler online terbesar dunia, Alibaba Group

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Mei 2014, 07:23 WIB
(Foto: Today Online)

Liputan6.com, Beijing - Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di China, Alibaba Group. Berkat bisnisnya itulah, mantan guru bahasa Inggris ini sukses menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.

Seperti dikutip dari The Economic Times, Sabtu (10/5/2014), Ma pertama kali menggunakan internet pada 1995 saat dia mencari kata `beer` dan `China`. Tapi saat itu, Ma tidak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet.

Berbekal rasa penasaran, dia lantas menciptakan laman website untuk jasa terjemahan bahasa China dengan seorang teman. Hanya dalam beberapa jam saja, dia menerima banyak email yang cukup membantunya membangun situs tersebut.

Kejadian itulah yang kemudian menjadi faktor pemicu berdirinya Alibaba Group empat tahun kemudian. Kini, alibaba merupakan retailer online terbesar di China dan berada di posisi kedua dunia setelah Wal-Mart.

Situs perdagangan elektronik itu juga diprediksi mampu menggeser rekor IPO Facebook yang bernilai US$ 16 miliar pada 2012. Tak seperti Zuckerberg atau Steve Jobs, Ma sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan di dunia teknologi.

Dia bahkan mengawali karirnya hanya sebagai guru bahasa Inggris. Meski demikian, perannya di Alibaba selalu menempati posisi strategis utama.

Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman China.

Situs pertamanya, Alibaba.com, merupakan tempat pertama yang menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri. Perusahaannya juga mampu dengan cepat menarik para investor.

Saat ini, Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). (Sis/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya