Siswa TK JIS Korban Pelecehan Seksual akan Pindah ke Eropa

Bocah A, murid TK Jakarta International School (JIS) yang korban kekerasan dan pelecehan seksual trauma melihat petugas kebersihan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Apr 2014, 19:04 WIB
Senin siang pertemuan tertutup digelar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini bersama KPAI dan utusan Jakarta International School di kantor Kemendikbud Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Bocah A, murid TK Jakarta International School (JIS) yang korban kekerasan dan pelecehan seksual trauma melihat petugas kebersihan. A dilecehkan oleh petugas kebersihan alih daya di toilet sekolah.

"Dia trauma sama semua cleaning service di manapun" kata Ibunda korban, T di Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2014).

Dengan adanya hal itu, ibunda korban mengaku akan pindah ke luar negeri untuk menyembuhkan trauma yang masih dialami putranya. "Mau pindah ke Eropa atau Amerika. Jadi kita cari yang orangnya bule semua," tambah T.

Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya memeriksa beberapa orang dari pihak Jakarta International School (JIS) terkait kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, Sabtu 26 April 2014. Mereka di antaranya Kepala Sekolah JIS Timoty Carr, guru TK bernama Murphy dan Lusiana.

Ketiganya ditanya oleh penyidik terkait masalah pengajaran, keamanan, pengasuhan, dan penguasaan situasi kondisi, termasuk yang berinteraksi di sekolah tersebut.

Polisi menetapkan 6 tersangka dalam kasus pelecehan seksual tersebut. Mereka adalah petugas kebersihan alih daya di sekolah tersebut.

Mereka adalah Virgiawan (20 tahun), Agun (25), Afrisca (24), Zaenal (28),  Syahrial (20), dan Azwar. Namun, Azwar ditemukan tewas di toilet Polda Metro Jaya pada Sabtu kemarin pukul 11.00 WIB dalam keadaan terlentang dengan obat pembersih lantai. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya