Orangtua Masa Kini Lebih Peduli Gadget Dibanding Anak

Interaksi berupa tatap muka langsung antara orangtua dan anak adalah tahap terpenting dalam proses pembelajaran seorang anak.

oleh Adhi Maulana diperbarui 25 Apr 2014, 09:00 WIB
time.com

Liputan6.com, Boston - Tak dapat dipungkiri, sebuah perangkat pintar kini telah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari penggunanya. Meski memiliki dampak positif, namun menggunakan gadget terlalu berlebihan juga akan menimbulkan efek negatif, khususnya bagi para orangtua yang memiliki anak kecil.

Menurut hasil studi Dr Jenny Radesky dari Boston Medical Center, orangtua masa kini ternyata lebih sering memperhatikan gadget kesayangannya dibandingkan anaknya sendiri. Kesimpulan ini ia dapat setelah melakukan penelitian terhadap 55 kelompok orangtua, proses observasinya sendiri mengambil latar waktu ketika kelompok orangtua dan anak sedang makan di restoran cepat saji. 

Hasil dari penelitian Radesky tersebut mengungkapkan bahwa 40 dari 55 kelompok orangtua selalu menatap gadget selama makan, dan mereka lebih banyak menaruh perhatian ke perangkat mobile ketimbang anak-anak mereka.

"Mereka secara konsisten melihat ke smartphone, menggeser halaman atau mengetik ini itu. Mereka hanya meletakannya sesekali, intensitasnya jauh lebih sering dibandingkan mereka menatap wajah anaknya sendiri," ungkapnya seperti yang dilansir laman Time.

Meski diakui Radesky penelitiannya ini tidak bisa dikatakan ilmiah, namun wanita yang mengambil spesialisasi di bidang pengembangan anak itu menyatakan bahwa perilaku para orangtua seperti itu adalah sebuah kesalahan besar. Sebab, ia meyakini interaksi berupa tatap muka langsung antara orangtua dan anak adalah tahap terpenting dalam proses pembelajaran seorang anak.

"Mereka (anak-anak) belajar dengan mengamati cara berkomunikasi yang dilakukan oleh orangtua mereka, bagaimana membaca ekspresi wajah, dan hal itu tidak akan terjadi akibat kesibukan orang tua dengan gadget mereka, sungguh disayangkan anak-anak akan kehilangan fase perkembangan yang sangat penting," jelas Radesky.

Senada dengan Radesky, Psikolog Catherine Steiner-Adair menyatakan bahwa kelompok anak-anak yang orang tuanya kerap disibukkan dengan gadget seringkali bertindak di luar batas guna mengalihkan perhatian orang tuanya.

Psikolog yang juga penulis buku The Big Disconnect: Protecting Childhood and Family Relationships in the Digital Age itu mengatakan, "jika orang tua lebih mementingkan dunia digitalnya, hal ini akan menimbulkan konsekuensi emosional yang mendalam pada anak-anak."

Apakah Anda kelompok orangtua yang lebih peduli pada gadget dibanding anak?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya