`Sensor Sidik Jari Cuma Pajangan`

Susilo meyakini dua teknologi biometrik yang memiliki masa depan di sektor perangkat mobile adah sensor retina mata dan pembuluh darah.

oleh Adhi Maulana diperbarui 21 Apr 2014, 07:44 WIB
cnet.com

Liputan6.com, Dimulai oleh Apple di iPhone 5S, tren fitur sensor sidik jari dibuntuti oleh Samsung Galaxy S5 dan HTC One M8. Fitur inovatif tersebut digadang-gadang sebagai solusi kemanan terampuh bagi varian perangkat mobile.

Namun hal tersebut diragukan oleh pakar keamanan komputasi Willy Susilo dari University of Wollongong, Australia. Profesor di bidang ilmu komputer dan software itu mengatakan bahwa sensor sidik jari yang digunakan pada perangkat Apple, Samsung dan HTC hanya sekadar 'pajangan canggih' belaka yang dapat dengan mudah dibobol oleh hacker.

Mengutip laman BGR, fitur sensor sidik jari yang disematkan pada perangkat mobile saat ini menurut Susilo belum mampu memberikan sistem keamanan biometrik sesungguhnya. Namun pria keturunan Surabaya itu meyakini jika nantinya sensor biometrik dapat dimanfaatkan secara optimal pada perangkat mobile. Akan tetapi tidak dengan sensor sidik jari.

Susilo meyakini dua teknologi biometrik yang memiliki masa depan di sektor perangkat mobile adalah sensor retina mata dan pembuluh darah.

Sebelumnya para peneliti dari Security Research Labs (SRLabs) Jerman mengungkapkan kerentanan yang terdapat pada otentikasi sensor sidik jari di Samsung Galaxy S5. Teknik yang digunakan sama seperti yang digunakan oleh tim hacking biometrik Chaos Computer Club Jerman ketika menjebol sensor sidik jari pada iPhone 5S September tahun lalu.

Tim SRLabs lalu mencoba dengan Galaxy S5, dengan menggunakan sebuah cetakan sidik jari berupa lembaran latex yang diambil dari sidik jari pemiliknya yang menempel di gelas. Dan ternyata, fitur keamanan smartphone Galaxy S5 bisa dengan mudah dijebol.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya