Liputan6.com, Jakarta Ada banyak hal yang dibeli saat belanja bulanan. Salah satu hal yang mungkin masuk daftar belanja bulanan Anda adalah tisu toilet. Berapa budget yang Anda alokasikan untuk membeli satu rol tisu toilet? Apa Anda rela mengeluarkan US$ 246 (sekitar Rp 2,7 juta) untuk satu rol tisu toilet?
Advertisement
Sebagian orang sepertinya tak berkeberatan membeli tisu mahal itu. Sebagaimana dilansir dari International Bussiness Times Australia dikutip Rabu (2/4/2014), orang-orang tersebut membeli tisu ini untuk dijadikan kado ulang tahun dan perkawainan atau juga dijadikan pajangan.
Tisu ini memiliki motif yang dibuat dari emas 24 karat. Adalah desainer asal Jerman Fritz Loibl yang mencetuskan ide tisu toilet mewah ini. Motif dari tisu ini dapat ditentukan sendiri sesuai dengan selera konsumen. Motif tisu ini akan dibuat tangan oleh sang desainer.
Meski sering kali dianggap sepele, peran tisu toilet dalam kehidupan perekonomian tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Pada Mei 2013 debat ekonomi tentang tisu toilet muncul di Venezuela saat negara tersebut berencana untuk mengimpor 39 juta rol tisu toilet karena kekurangan benda penting saat `bertoilet` itu.
Dalam sejarah, tisu toilet mulai populer pada tahun 1890. Dilaporkan bahwa penggunaan tisu toilet di Amerika pada tahun 2009 mencapai US$ 6 miliar. Negara-negara berkembang disebut memiliki kontribusi yang penting bagi kesuksesan bisnis tisu toilet.
Jika Anda diberi hadiah berupa tisu toilet berhias motif yang dibuat dari emas 24 karat, apakah Anda akan menggunakannya sesuai fungsi yang sebenarnya? Mungkin ada rasa sensasi berbeda saat tisu toilet ini menyentuh kulit.
