Liputan6.com, Jakarta - Nyawa TKI Satinah binti Jumadi Amad yang divonis mati pengadilan Buraidah, Arab Saudi, 2011 lalu hanya tersisa 7 hari. Ia akan dipancung bila pemerintah Indonesia tidak membayarkan uang diyath atau uang ganti nyawa sebesar Rp 21 miliar.
Anggota DPR Komisi IX Indra prihatin dengan sikap pemerintah yang kurang responsif atas nyawa Satinah. "Kita harus menganggap kasus Satinah persoalan serius bangsa, negara sebesar ini masa tidak mampu menyelesaikan Satinah dengan 21 miliar itu," jelasnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Menurut Indra, Indonesia memiliki dana darurat yang bisa digunakan untuk membantu Satinah. Politisi asal PKS itu juga yakin BPK dan KPK tidak akan mempermasalahkan apabila dana itu digunakan, selama tidak dikorupsi. Namun, bila pemerintah tak mau menggunakan dana tersebut, maka upaya lain bisa ditempuh, yakni mengajak seluruh rakyat Indonesia saweran demi Satinah.
"Ini kasus sudah lama, sampaikan kepada publik. Kita yakin semua siap membantu saweran, saya yakin 3 hari bisa menghadirkan Rp 21 miliar itu," imbuhnya.
Selain itu, Indra menginginkan ke depan tak terulang kembali kasus Satinah. Terlepas benar atau salah, setiap buruh migran harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah.
"Jangan sibuk dengan kampanyenya, mencari solusi, kalau ini tidak serius Satinah akan menjadi korban. 256 Buruh migran terancam hukuman mati. Maksud saya, ini hrus ada penanganan cepat dan serius, memalukan kalau kita tidak mampu," tegas Indra.
Presiden SBY telah mengeluarkan keterangan resminya atas kasus Satinah. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan mau sampai kapan negara harus menanggung kesalahan para pahlawan devisa. Indra pun membandingkan dengan sikap presiden dari negara tetangga.
"Saya iri jujur saja, Filipina, itu presidennya turun langsung memberikan perlindungan total. Padahal buruh migran kita lebih rajin," kritiknya.
Terkait kasus Satinah, Indra meminta agar tak ada politisasi, karena dekat dengan Pemilu 9 April mendatang. Meski demikian, ia tak mempersoalkan pihak mana atau dari partai mana yang bergerak menyelamatkan Satinah.
"Kalau saya melihat begini, siapapun yang membantu orang tertindas, pun untuk membantu nggak penting, yang penting dia diselamatkan," pungkas Indra.
Kasus Satinah bermula ketika ditetapkan pelaku pembunuhan terhadap majikan perempuannya, Nura Al Gharib di wilayah Gaseem Arab Saudi dan melakukan pencurian uang sebesar 37.970 riyal pada Juni 2007.
Ketika itu, Satinah mengakui perbuatannya dan dipenjara di Kota Gaseem sejak 2009 dan hingga kasasi pada 2010, Satinah diganjar hukuman mati. Seharusnya Satinah menghadapi algojo pada Agustus 2011, akan tetapi tenggat waktu diperpanjang hingga 3 kali, yaitu Desember 2011, Desember 2012, dan Juni 2013.
Pihak keluarga atau ahli waris korban sebelumnya menyatakan akan memberikan maaf asal mendapat imbalan diyat sebesar 10 juta riyal yang selanjutnya menjadi 7 juta riyal, dalam jangka waktu 1 tahun 2 bulan terhitung sejak 23 Oktober 2011, yaitu 14 Desember 2012.
Nasib Satinah saat ini berada di tangan ahli waris korban. Pemerintah sudah menyiapkan tawaran uang diyat sebesar 4 juta riyal. Jika diterima, Satinah dipastikan akan segera bebas. Namun jika ditolak, kemungkinan besar nasib Satinah akan berakhir di tangan algojo pada sekitar 3 April 2014.
PKS Ajak Rakyat Indonesia Saweran Demi TKI Satinah
Nyawa TKI Satinah binti Jumadi Amad yang divonis mati pengadilan Buraidah, Arab Saudi, 2011 lalu hanya tersisa 7 hari.
diperbarui 27 Mar 2014, 18:34 WIBDukungan terhadap TKI Satinah, kali ini datang dari Jaringan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (JPPRT) Yogyakarta.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cak Imin Sebut Khusus Pilkada Jawa Timur, Akan Ada Kejutan
Ledakan Tabung Gas di Restoran Lebanon Picu 8 Orang Mati Lemas, Standar Keamanan Dipertanyakan
Hasil Liga Champions: Duel Sengit Bayern Munchen Vs Real Madrid Berakhir Imbang
Polda Jatim Siapkan Rekayasa Lalu Lintas hingga Kantong Parkir Amankan Aksi May Day Hari Ini
Presiden Jokowi Santap Mi Pedas Level 1 dan Sapa Warga Mataram
BABYMONSTER Gelar Fan Meeting Perdana di Jakarta, Catat Tanggalnya
VIDEO: Mengintip Masa Depan Tahun 2050 di Tokyo Jepang, Seperti Apa?
Gunung Ruang Kembali Erupsi, 7 Bandara Ditutup Sementara
Uni Eropa Bakal Paksa Apple Buka Ekosistem iPadOS
Erik ten Hag Takkan Lama Menganggur Bila Dipecat Manchester United, Sudah Ada yang Antre
Setiap Perusahaan Perlu Miliki Ruang Laktasi, Dokter Ungkap Kriteria Ideal
PT KA Bandung Berhasil Angkut 314.056 Penumpang KAJJ Selama Lebaran 2024