Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA Kemenkeu) menyebut kenaikan dana bantuan sosial (bansos) menjadi Rp 91,81 triliun terjadi karena pergeseran pos belanja pada anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dirjen Anggaran, Askolani saat ditemui di kantornya mengatakan, Kemenkes memperoleh alokasi dana bansos 2014 sebesar Rp 19,94 triliun. Kementerian di bawah naungan Nafsiah Mboi ini merupakan salah satu instansi yang mendapatkan dana bansos cukup besar.
"Nilai Rp 19,9 triliun itu untuk alokasi Penerima Bantuan Iuran (PBI) terkait program BPJS. Nah saat itu dana BPJS masuk dalam belanja barang, tapi setelah dibahas dengan DPR bergeser ke belanja sosial," terang dia, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Selain itu, tambah Askolani, dana bansos terbesar juga dialokasikan untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama dengan nilai masing-masing Rp 28,3 triliun dan Rp 12,68 triliun. "Kemendikbud dan Kemenag karena punya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), beasiswa dan bidik misi," ujarnya.
Kementerian lain yang juga kecipratan dana bansos cukup besar, kata dia, antara lain, Kementerian Dalam Negeri senilai Rp 9,44 triliun untuk program PNPM, Kementerian Pertanian senilai Rp 5,35 triliun untuk memberikan bantuan ke petani, dan Kementerian Sosial Rp 5,54 triliun bagi Program Keluarga Harapan.
Sedangkan bansos untuk Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 3,92 triliun, Kementerian Perumahan Rakyat sebesar Rp 1,79 triliun. "Kementerian dan Lembaga sisanya memperoleh dana bansos sekitar miliaran rupiah," cetus Askolani.
Sampai dengan 28 Februari ini, dia menyebut, realisasi belanja bansos sebesar Rp 7,4 triliun dari pagu Rp 91,8 triliun. Pencairan dana tersebut, sambung Askolani terutama untuk membiayai PBI BPJS. "Jadi setiap bulan dana PBI harus dicairkan seperduabelas dari pagu. Sehingga program BPJS di rumah sakit bisa berjalan," tuturnya.
Realisasi bansos, lanjut dia, jauh lebih cepat dibanding penyerapan belanja modal yang baru mencapai Rp 1,5 triliun, belanja barang Rp 4,5 triliun hingga periode akhir bulan lalu. Sementara belanja pegawai sudah terserap Rp 37,3 triliun.
"Penyerapan lambat dikritik, penyerapan cepat dikitik-kitik. Jangan begitu karena dana bansos memang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah karena ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan belanja modal serta mengurangi
BPJS Jadi Biang Kerok Dana Bansos Melejit
Kenaikan dana bantuan sosial (bansos) menjadi Rp 91,81 triliun terjadi karena pergeseran pos belanja pada anggaran BPJS di Kemenkes.
diperbarui 21 Mar 2014, 18:23 WIBProgram rujuk balik adalah program BPJS Kesehatan dalam menjamin kebutuhan obat bagi peserta yang memiliki penyakit kronis.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Jawa Tengah - DIYFilm Monster Dijadwalkan Tayang di Netflix Mulai 16 Mei 2024
6 7 8 Energi & TambangMau Beli Emas Pekan Ini? Simak Faktor yang Memengaruhi
9 10
Berita Terbaru
10 Fakta Menarik Seputar Bumi yang Kita Huni, Ternyata Tidak Datar Tapi...
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Rencana Kenaikan Tarif KRL Commuter Line Tahun Ini
Pemuda di Bogor Tewas Dibacok Secara Brutal, Jasad Dibuang Pelaku
BNI Mampu Salurkan Kredit Rp 695,16 Triliun hingga Kuartal I-2024
Gunung Ibu Erupsi Lagi Senin Malam 29 April 2024, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter
Jokowi Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 di Istana, Panggil Relawannya
Pihak Rio Reifan Ajukan Rehabilitasi, Polisi: Karena Sudah Berulang Kali, Kami Tetap Lakukan Penyidikan
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
5 Tips Jitu Agar Bayi Anda Tidur Nyenyak Sepanjang Malam
Mengenal Lebih Dekat Tari Rangkuk Alu, Warisan Seni dan Budaya Manggarai NTT
Bank Danamon Bukukan Laba Rp 831 Miliar Pada Kuartal I 2024