Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah memiliki kepentingan politik ketika bertandang ke Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah. Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku hanya membahas kerja sama pendidikan dengan Muhammadiyah.
"Soal pendidikan. Ini karena Muhammdiyah banyak bergerak di bidang pendidikan. Dan ini berkaitan dengan DKI jadi yang ada di bawah masalah-masalah dan problem juga kami konsultasi," ujar Jokowi di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2014).
Calon presiden dari PDIP itu mengatakan, Muhammadiyah memiliki SD, SMP sampai SMA, juga perguruan tinggi sampai rumah sakit. Sehingga Pemprov DKI merasa perlu bekerja sama.
Kerja sama itu, lanjut Jokowi, perihal pendidikan dalam hal Kartu Jakarta Pintar (KJP). Selain itu, juga untuk rumah sakit terkait Kartu Jakarta Sehat (KJS). "Tapi kita di belakang bicara mengenai yang lebih luas. Yang lebih luas. Hahaha," tandas Jokowi sembari tertawa.
Advertisement
Pada saat yang sama, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku bahwa dirinya dan warga Muhammadiyah kagum terhadap Jokowi. Tetapi, Din membebaskan warga Muhammadiyah untuk memilih pada Pilpres nanti. (Ismoko Widjaya)
Baca Juga:
Baca Juga