Demonstrasi Menolak Kenaikan BBM Terus Berlanjut

Unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak cenderung anarkis sehingga nyaris bentrok dengan polisi. Di Jakarta mahasiswa yang berdemonstrasi berusaha menyegel sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Diponegoro.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Mei 2008, 17:39 WIB

Liputan6.com, Jakarta: Unjuk rasa, itulah kegiatan rutin mahasiswa setelah pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Di Jakarta, polisi terpaksa bersikap tegas menghalau mahasiswa yang hendak menyegel stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Diponegoro. Aksi saling dorong pun tidak terhindari. Para mahasiswa ini berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dan minta pemerintah menurunkan harga sembako yang semakin tinggi.

Saling dorong juga terjadi di depan Depo Pertamina Cilegon, Banten, saat mahasiswa berunjuk rasa menolak kenaikan BBM. Polisi membubarkan aksi mahasiswa yang berusaha masuk ke dalam Depo Pertamina. Upaya mahasiswa menyegel mobil Pertamina juga digagalkan polisi.

Kericuhan juga nyaris terjadi di depan gedung DPRD Maluku Utara. Mahasiswa yang memaksa masuk gedung Dewan dihadang polisi. Pengunjuk rasa menilai pemerintah telah gagal mensejahterakan rakyat.

Menaikkan harga BBM memang pilihan sulit bagi pemerintah di tengah naiknya harga minyak dunia. Namun, apapun kebijakan yang diambil aneka unjuk rasa yang terjadi adalah cermin dari kondisi rakyat.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya