Unjuk Rasa Anti-RMS Marak

Puluhan mahasiswa di Malang, Jatim, berunjuk rasa dengan membakar Bendera Benang Raja yang dikenal sebagai bendera RMS. Puluhan mahasiswa asal Maluku di Makassar, Sulsel, mengecam lemahnya kinerja intelijen dalam mengantisipasi kasus tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2007, 18:00 WIB
Liputan6.com, Malang: Unjuk rasa mengkritik penyusupan aktivis Republik Maluku Selatan saat penyambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus berlanjut. Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di Gedung DPRD di Malang, Jawa Timur, Senin (2/7). Massa menamakan diri sebagai Mahasiswa Front Pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Aksi para mahasiswa itu sempat diwarnai adu fisik dengan polisi. Mahasiswa memaksa masuk ke Gedung DPRD. Polisi menangkap seorang mahasiswa yang menjadi koordinator aksi. Penunjuk rasa akhirnya membubarkan diri. Mereka mengakhiri aksi dengan membakar Bendera Benang Raja yang dikenal sebagai bendera RMS.

Unjuk rasa mengecam penyusupan aktivis RMS juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Puluhan mahasiswa asal Maluku yang tergabung dalam Gerakan Nasional Anti Separatis mengecam lemahnya kinerja intelijen dalam mengantisipasi kasus tersebut. Mereka menuntut pemerintah menindak para pelaku yang terlibat insiden penyusupan itu.

Sebelumnya, kericuhan mewarnai unjuk rasa antigerakan RMS di Lapangan Merdeka Ambon, Maluku. Massa sempat terlibat perang batu. Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yang semula ingin menenangkan pengunjuk rasa memilih kabur untuk menghindari amuk massa [baca: Situasi Kota Ambon Belum Pulih].(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya