Sukses

Maya Angelou, Sosok Google Doodle yang Sempat Mogok Bicara 5 Tahun

Dalam bukunya I Know Why the Caged Bird Sings, sosok Google Doodle hari ini, Maya Angelou, bercerita soal masa-masa kelamnya saat masih kecil.

Liputan6.com, St Louis - Maya Angelou menjadi sosok yang muncul di Google Doodle hari ini. Ia merupakan seorang penyair, penyanyi, penulis memoar, dan aktivis hak-hak sipil Amerika Serikat (AS) terkenal.

Selama hidupnya, perempuan dengan nama asli Marguerite Annie Johnson itu mempublikasikan tiga buku esai, tujuh otobiografi, beberapa buku puisi dan beberapa kali muncul di seri drama dan TV.

Otobiografi pertamanya, I Know Why the Caged Bird Sings, menuai kesuksesan yang luar biasa.

Buku yang diterbitkan pada 1969 itu, bercerita tentang kehidupan masa kecil sosok yang diangkat menjadi Google Doodle itu saat berada di Long Beach dan Stamps. Kala itu, ia tinggal bersama saudara laki-lakinya dan neneknya.

Dikutip dari poetryfoundation.org, Rabu (4/4/2018), dalam buku itu Maya Angelou bercerita saat ia diperkosa oleh pacar ibunya saat ia berusia tujuh tahun. Ketika pria itu dibunuh oleh pamannya, Angelou merasa bertanggung jawab dan ia pun berhenti berbicara.

 

Saksikan Video Maya Angelou dalam Google Doodle:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Maya Angelou Bungkam

Angelou memutuskan tak berbicara selama lima tahun. Namun di saat-saat itu lah ia mengembangkan kecintaannya terhadap bahasa.

Ia membaca karya sejumlah penulis kulit hitam seperti Langston Hughes, W. E. B. Du Bois, dan Paul Lawrence Dunbar. Angelou pun membaca karua William Shakespeare, Charles Dickens, dan Edgar Allan Poe.

Ketika Angelou berusia dua belas setengah tahun, ia kembali berbicara berkat bantuan seorang perempuan kulit hitam bernama Mrs. Flowers.

Maya Angelou pun mengenang hubungannya dengan perempuan berpendidikan tersebut melalui buku Mrs. Flowers: A Moment of Friendship (1986). Dalam tulisannya, ia menekankan pentingnya kata yang diucapkan, menjelaskan sifat dan pentingnya pendidikan, dan menanamkan kecintaannya pada puisi.

 

3 dari 3 halaman

Jadi PSK hingga Mendapat Gelar Kehormatan

Pada 1940, perempuan kelahiran 4 April 1928 itu pindah ke San Francisco dan bekerja sebagai pramusaji, pekerja seks komersial, dan penari. Saat pindah ke New York City pada 1950-an, di sana ia mulai tertarik dalam dunia penulisan.

Saat pindah ke Afrika, ia sempat bekerja sebagai wartawan Arab Observer pada saat tinggal di Kairo dan bekerja di The African Review saat tinggal di Ghana.

Selama hidupnya, ia menerima lebih dari 50 gelar kehormatan dan dikenal karena serial otobiografinya.

Ia juga sangat aktif dalam berbagai gerakan hak-hak sipil dan bekerja dengan Martin Luther King Jr bersama dengan Malcom X.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.