Sukses

Motif Penembakan 2 Jurnalis AS Akhirnya Terkuak

Motif penembakan yang dilakukan oleh pelaku yang juga rekan sesama presenter korban juga mulai terkuak.

Liputan6.com, Virginia - Duka mendalam masih menyelimuti Virginia, Amerika Serikat pascapenembakan 2 jurnalis televisi Amerika Serikat. Motif penembakan yang dilakukan oleh pelaku yang juga rekan sesama presenter korban juga mulai terkuak.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (27/8/2015), inilah Vester Flanagan alias Bryce William, pria yang diduga sebagai pelaku penembakan 2 jurnalis TV WDBJ 7. Pria keturunan Amerika-Afrika ini tewas bunuh diri setelah melakukan aksi penembakannya.

2 Jam setelah aksi penembakan terhadap Alison Parker yang berusia 24 tahun dan juru kamera Adam Ward 27 tahun, Flanagan sempat mengirimkan fax sebanyak 23 halaman ke kantor berita ABC News.

Dalam fax terungkap Flanagan mengalami diskriminasi rasial, pelecehan seksual, dan kekerasan di tempat bekerja. Flanagan juga dipecat dari tempatnya bekerja karena dianggap tidak bisa menyesuaikan diri.

"Ia adalah pekerja yang tak bisa menyesuaikan diri dan memiliki beberapa masalah. Kami harus memecatnya. Kami juga minta bantuan keamanan untuk mengeluarkannya dari gedung kantor. Itu lebih dari 2 tahun lalu," kata Presiden WDBJ Jeffrey Marks.

Hal inilah yang menjadi pemicu aksi nekat balas dendam saat siaran langsung tengah berjalan. Pelaku juga sempat merekam aksi berdarahnya dan memposting di laman Twitter dan Facebook.

Dalam video terekam detik-detik sebelum penembakan terjadi di pusat perbelanjaan Bridgewater Plaza di Danau Smith Mountain, Virginia sekitar pukul 06.45 pagi waktu setempat.

Korban Alison Parker --reporter stasiun televisi yang tengah siaran langsung dengan juru kamera Adam Ward, tiba-tiba dari jarak yang sangat dekat pelaku menembakkan senjata ke arah Alison yang spontan berteriak panik dan berlari. Sementara Adam terjatuh dan ditembak di tempat.

Pasca-tewasnya 2 jurnalis televisi WDBJ, karangan bunga duka tergeletak di depan kantor Stasiun TV WDBJ. (Nda/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.