Sukses

`Pemerintah Harus Mulai Proteksi Industri IT Tanah Air`

Sejumlah perusahaan asing yang telah memiliki kantor perwakilan di Indonesia justru menjadi pihak yang aktif menampung karya anak bangsa.

Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan perangkat mobile, industri IT di Tanah Air pun menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Lini bisnis pengembangan aplikasi, game dan situs jual beli berbasis internet telah menjadi tren bisnis menjanjikan yang diminati banyak orang, khususnya para enterpreuner muda.

Namun sayang, Chairman Paseban.com Arif Hidayat mengatakan bahwa dukungan pemerintah terhadap industri IT, khususnya sektor pengembangan software, masih sangat minim. Bahkan hampir tak terasa adanya perhatian ataupun proteksi dari pihak pemerintah terhadap para pelaku bisnis IT di Indonesia.

"Anak muda Indonesia miliki potensi yang sangat luar biasa. Google dan Yahoo sudah buka kantor di Indonesia, mereka tinggal pantau mana startup dan pengembang aplikasi yang bagus di Indonesia lalu dibeli dan mereka yang dapat keuntungan. Harusnya mereka-mereka itu jadi aset yang sangat berharga bagi negara," ungkap Arif saat acara peluncuran jajaran produk social commerce terbaru Paseban.com di Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Memang tak dapat dipungkiri bahwa saat ini para pelaku industri IT di segmen software khususnya, kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Sejumlah perusahaan asing seperti Google, Yahoo dan Microsoft yang telah memiliki kantor perwakilan di Indonesia justru menjadi pihak yang aktif menampung hasil karya anak bangsa.

Arif melanjutkan, "di Paseban, platform dan berbagai aplikasi kami mayoritas disuplai oleh anak-anak lulusan SMK. Mereka semua punya potensi dan harusnya didukung dan diberi ruang untuk terus berkarya oleh pemerintah".

Lebih lanjut ia berharap semoga di masa mendatang pemerintah dapat lebih fokus untuk mengurusi dan mengoptimalisasi potensi anak bangsa di industri IT. Sebab, industri IT merupakan lini bisnis yang akan terus berkembang di masa mendatang. (dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.