Sukses

Erik Meijer, Sewa Guru TK Demi Belajar Bahasa Indonesia

Butuh sekitar 2 tahun bagi Erik Meijer agar bisa mempelajari Bahasa Indonesia dengan baik. Ia sampai menyewa jasa guru TK ke rumah.

Ramah, sopan, smart, begitulah kesan yang pertama kali ditangkap saat melihat Erik Meijer, pria bule berkebangsaan Belanda yang kini menjabat sebagai Director & Executive Vice President Marketing & Sales Garuda Indonesia.

Meski bukan warga negara Indonesia, pria kelahiran 6 September 1970 ini justru mampu berbahasa Indonesia dengan baik. Butuh waktu sekitar 2 tahun bagi Erik agar bisa belajar Bahasa Indonesia dengan baik. Tak tanggung-tanggung, ia sampai menyewa jasa guru TK agar bisa belajar Bahasa Indonesia.

"Seminggu dua kali ke rumah untuk mengajari saya. Kalau prakteknya saya sering ngobrol sama supir," ungkapnya saat ditemui Liputan6.com di sela acara farewell dinner Erik yang digelar Indosat beberapa waktu lalu.

Walaupun sudah rutin belajar, Erik mengaku pada awalnya tidak terlalu berani ngomong Bahasa Indonesia karena takut salah. Namun kala itu ia berusaha melancarkan bahasanya melalui meeting-meeting dengan Telkom.

Pria berwajah tampan ini pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia ketika ditugaskan oleh KPN Royal Dutch Telecom pada tahun 1993 untuk menjalin kerjasama bisnis di Indonesia.

"Saya awalnya dikirim oleh operator Belanda selama 2 minggu untuk mengembangkan bisnis, lalu akhirnya dimasukkan oleh Telkom Belanda ke Telkomsel," ujarnya lagi.

Melalui Telkomsel inilah Erik mulai mengembangkan karirnya di dunia industri telekomunikasi Indonesia. Karirnya di Telkomsel bertahan cukup lama, 11 tahun. Di operator plat merah itu Erik fokus mengembangkan pemasaran dan bisnis Telkomsel sebagai Vice President Marketing and CRM.

Sosok Erik rupanya dilirik operator lain. Januari 2007 Erik 'dibajak' oleh operator CDMA Bakrie Telecom sebagai Deputy President Director. Inovasi yang dilakukan Erik di Bakrie Telecom tak main-main, mulai dari SMS Rp 1 per karakter, menghadirkan ponsel murah seharga ratusan ribu Rupiah hingga nelpon murah Rp 1.000/jam.

Setelah 5 tahun berkarir di Bakrie, Erik ditawari pindah ke salah satu operator terbesar di Indonesia yang merupakan pesaing Telkomsel yaitu Indosat. Mei 2012, Erik pindah ke Indosat sebagai Director & Chief Commercial Officer Indosat. Ia bertanggung jawab menjalankan strategi komersial dan pelanggan, serta aktivitas lain di Indosat seperti marketing, sales, customer service, CRM, hingga produk.

Pengalamannya selama 20 tahun berkarir di industri telekomunikasi membuatnya semakin matang dalam menjalani karir. Ia mengaku selalu berusaha maksimal dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaannya di perusahaan manapun ia berada.

Hobi Tidur dan Jalan-jalan

Tinggal di Indonesia membawa berkah tersendiri bagi Erik. Sekitar setahun setelah memeluk agama Islam, pada tahun 2002 Erik menikah dengan aktris cantik Maudy Koesnaedi. Lima tahun kemudian, Erik dan Maudy dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Eddy Maliq Mayer.

Erik mengaku sebagai pria yang workaholic. Sehari-harinya ia bekerja dari pagi sampai malam. Namun di tengah kesibukannya ia selalu berusaha meluangkan waktu untuk keluarga tercinta.

"Kalau ada waktu luang saya lebih suka menghabiskan waktu dengan keluarga, jalan-jalan dan tidur. Kedengarannya membosankan ya," ujarnya bercanda.

Lalu apa gadget favoritnya? Erik mengaku tak bisa lepas dari iPad, kemana-mana ia selalu membawa tablet tersebut. Selain iPad, pria yang memfavoritkan Timnas Belanda ini juga menggunakan BlackBerry.

Terkait perkembangan telekomunikasi, Erik memprediksi prospek industri telekomunikasi di Indonesia akan semakin bagus ke depannya karena menurutnya orang tidak bisa hidup tanpa ponsel di jaman sekarang ini.

(dew/*)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini