Sukses

Microsoft Setop Dukungan Ekstensi Microsoft 365 di Chrome dan Edge pada Januari 2024

Microsoft akan hentikan dukungan ekstensi Microsoft 365 mulai Januari 2024 mendatang, ekstensi tersebut akan dihapus dari toko web masing-masing dan tidak akan mendapatkan pembaruan keamanan lebih lanjut, perbaikan bug, serta dukungan teknis.

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft merupakan perusahaan bisnis perangkat lunak dengan menawarkan Microsoft 365 yang menghadirkan semua alat Microsoft populer dalam satu langganan.

Microsoft juga memiliki ekstensi yang dapat digunakan di browser Chrome dan Edge untuk membantu pengguna mengakses salah satu aplikasinya dengan cepat.

Ekstensi Microsoft 365 adalah pintasan bagi pengguna Chrome dan Edge untuk mendapatkan aplikasi, dokumen, dan file lain. Namun kini, perusahaan telah memutuskan untuk mengakhiri dukungan ekstensi tersebut mulai 15 Januari 2024, mengutip dari News18, Rabu (29/11/2023).

Diketahui, ekstensi Chrome hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta melayani lebih dari 10 juta pengguna. Tidak diketahui alasan pasti mengapa Microsoft menghentikan dukungan ekstensi ini.

Kendati demikian, perusahaan telah memberi tahu pengguna, setelah Januari 2024 ekstensi tersebut akan dihapus dari toko web masing-masing dan tidak akan mendapatkan pembaruan keamanan, perbaikan bug, serta dukungan teknis.

Berkaitan dengan ini, pengguna Chrome dan Edge disarankan untuk menghapus ekstensi sebelum batas waktu. Pengguna bisa melakukannya secara manual dengan membuka pengaturan browser dan tab kelola ekstensi.

Meskipun Microsoft menghentikan dukungan terhadap ekstensi ini, pengguna masih bisa mengakses aplikasi Microsoft 365 secara gratis melalui situs web resminya.

Terlepas dari itu, belum lama ini Microsoft juga menghentikan platform Windows 10 Mobile. Hal ini mengikuti keputusan Microsoft pada bulan Desember 2019 untuk mengakhiri dukungan semua perangkat Windows 10 Mobile. Keputusan ini bersamaan dengan ditutupnya Windows Phone 8.1 store pada periode sama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Microsoft Tak Lagi Izinkan Pengguna Xbox Pakai Aksesoris dan Controller Non-Resmi

Sebelumnya, Microsoft mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengizinkan aksesoris dan controller pihak ketiga tidak resmi, untuk dipakai di konsol Xbox. Berdasarkan laporan, beberapa pengguna melihat peringatan tentang pemblokiran tersebut pekan lalu.

Beberapa controller Xbox pihak ketiga diketahui memunculkan peringatan "aksesoris yang terhubung tidak diotorisasi", saat terhubung ke perangkat konsol game tersebut.

Dikutip dari The Verge, Rabu (1/11/2023), error terlihat pada beberapa controller Xbox pihak ketiga, bersama peringatan bahwa aksesoris tersebut akan diblokir dari penggunaan setelah dua pekan.

"Sejak Anda menyambungkan aksesori yang tidak sah dan menerima kode kesalahan 0x82d60002, Anda memiliki waktu dua minggu untuk menggunakan aksesori tersebut," kata Microsoft.

"Setelah itu aksesori tersebut akan diblokir dari penggunaan dengan konsol," kata induk Xbox itu dalam catatan dukungan mereka.

Menurut mereka, setelahnya mereka bakal menerima error code 0x82d60003. Pemain lalu diminta untuk menghubungi toko atau produsen tempat aksesoris itu, di mana dalam periode tersebut, mereka bisa mendapatkan pengembalian atau penggantian.

Meski begitu, controller pihak ketiga untuk konsol game yang berizin dengan lisensi "designed for Xbox", tidak terpengaruh.

Perusahaan pun menjelaskan lebih lanjut, controller apa pun yang belum dapat izin resmi dari Microsoft, berisiko memunculkan error dan diblokir dari pemakaian.

Mengutip Windows Central, Microsoft mengatakan perangkat mereka dan aksesoris mitra berlisensi lainnya, dirancang dan diproduksi dengan standar kualitas demi kinerja, keamanan, dan keselamatan.

3 dari 4 halaman

Microsoft Mulai Uji Copilot di Windows 10

Di samping itu, setelah memperkenalkan Copilot di Windows untuk Windows 10 versi 22H2, Microsoft kini mulai memperluas pengujiannya untuk pengguna secara luas. 

Dikutip dari Gadgets Now, Minggu (26/11/2023), pengguna Windows 10 kini bisa mencoba preview Copilot yang sebelumnya hanya tersedia di Windows 11.

Copilot di Windows 10 disebut mirip dengan tampilan di Windows 11. Ada tombol di sisi kanan taskbar yang memungkinkan pengguna mengakses chatbot AI (kecerdasan buatan) tersebut.  

Meski demikian, ada beberapa perbedaan dalam fiturnya. Beberapa skill atau tindakan Copilot untuk Windows 11, tidak tersedia di Windows 10.

Rencananya, preview Copilot di Windows 10 akan dirilis global secara bertahap di berbagai pasar termasuk Amerika Utara, sebagian Asia, dan Amerika Selatan. 

Dijelaskan, Microsoft Copilot ini akan tersedia untuk Windows 10 edisi Home dan Pro. Pengguna Windows 10 yang tertarik menjajal Copilot di versi 22H2 bisa mendapatkan akses melalui Release Preview Channel di Windows Insider Program for Business.

4 dari 4 halaman

Gantikan Bing Chat dengan Copilot, Microsoft Ingin Saingi ChatGPT

Sebelumnya, Microsoft memutuskan untuk mengganti nama Bing Chat menjadi Copilot agar bisa bersaing lebih baik dengan ChatGPT. 

Perubahan ini terjadi setelah Microsoft berusaha memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian dari mesin pencari Bing, dengan antarmuka obrolan yang mirip dengan ChatGPT. 

Perubahan nama ini datang hanya beberapa hari setelah OpenAI mengumumkan bahwa 100 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggunya, menunjukkan intensitas persaingan antara Microsoft dan OpenAI di ranah asisten AI.

"Bing Chat dan Bing Chat Enterprise sekarang akan menjadi Copilot," ungkap manajer umum Microsoft 365 Colette Stallbaumer kepada The Verge, dikutip Jumat (17/11/2023). 

Perubahan ini mencerminkan strategi Microsoft dalam bersaing dengan ChatGPT dan memposisikan Copilot sebagai pilihan yang menarik untuk konsumen dan bisnis.

Copilot ditawarkan oleh Microsoft dalam dua varian, yaitu versi gratis dan versi berbayar bernama Copilot untuk Microsoft 365. 

Versi gratis dapat diakses di Bing dan Windows, tetapi akan memiliki domain khusus di copilot.microsoft.com. Pengguna bisnis akan masuk ke Copilot dengan Entra ID, sementara konsumen membutuhkan Akun Microsoft.

Ini merupakan upaya Microsoft dalam merespons popularitas ChatGPT dan memastikan bahwa produk mereka tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.