Sukses

Google Bakal Hapus Akun Tak Aktif dalam Hitungan Hari, Simak Cara Pertahankan Akun Milikmu

Simak artikel berikut ini untuk mengetahui cara untuk memastikan akun Google milikmu tidak dihapus akibat tidak aktif.

Liputan6.com, Jakarta - Google telah memastikan akan menghapus akun yang dianggap sudah tidak aktif per 1 Desember 2023. Penghapusan ini mencakup seluruh akun layanan Google, termasuk Gmail hingga Photos.

Mengutip informasi dari Mashable, Senin (27/11/2023), kebijakan penghapusan ini dilakukan pada akun Google yang tak aktif selama dua tahun. Pengumuman terkait kebijakan ini pun sudah dilakukan sejak pertengahan tahun ini.

Sebelum melakukan penghapusan akun, Google nantinya akan mengirimkan notifikasi lebih dulu pada pengguna. Adapun akun yang dianggap tidak aktif adalah akun yang tidak melakukan login atau aktivitas apa pun selama kurun waktu dua tahun.

Untuk mencegah akun dihapus, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pengguna. Google menuturkan, aktivitas yang dihitung untuk membuat akun tetap aktif di antaranya adalah membaca atau mengirim email, mengakses layanan Photos, termasuk memakai Google Drive.

Selain itu, aktivitas yang dihitung Google adalah menonton video di YouTube, mengunduh aplikasi, hingga melakukan penelusuran di Search. Lalu, kebijakan ini berhubungan untuk akun Google, bukan perangkat.

Dengan kata lain, pengguna dapat mengakses akun yang dimilikinya dari perangkat apa saja untuk menandakan kalau mereka masih aktif. Sekadar diketahui, kebijakan penghapusan akun tak aktif ini hanya berlaku untuk akun pribadi.

Lalu, ada beberapa akun yang juga akan dikecualikan, seperti akun Google yang dipakai di Play Store atau akun dengan saldo aktif di gift card mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Google Bakal Matikan Aplikasi Calendar di HP Android Lawas Versi Nougat 7.1

Di sisi lain, Google tampaknya tak lama lagi akan mempensiunkan aplikasi Calendar untuk pengguna Android lawas.

Kabarnya, Google tengah bersiap untuk menyuntik mati aplikasi Google Calendar buat perangkat yang masih memakai sistem operasi Android Nougat 7.1 atau yang lebih lama.

Perubahan ini diketahui AssembleDebug dari TheSpAndroid, yang menemukan penanda di versi terbaru aplikasi Calendar (v 2023.46.0-581792699-release) yang disebut "UnsupportedOperatingSystem__enabled."

Dikutip dari Phone Arena, Senin (26/11/2023), penanda ini digunakan untuk menampilkan pesan kepada pengguna yang perangkatnya menjalankan sistem operasi yang tidak didukung.

Pesan khusus yang ditemukan dalam penanda ini memberitahu pengguna bahwa mereka harus memperbarui perangkatnya ke Android Oreo alias Android 8.0 atau yang lebih tinggi, apabila ingin terus memakai aplikasi Google Calendar.

Masalah keamanan diperkirakan jadi alasan penghentian dukungan Google Calendar untuk versi Android lawas, karena perangkat yang menjalankan OS lawas lebih rentan terhadap peretasan dan kehilangan data.

Selain itu, versi Android yang lebih baru juga menawarkan sejumlah fitur serta peningkatan yang tidak dihadirkan dalam versi lawas. Google pun meminta pengguna untuk memperbarui perangkat mereka ke versi Android terbaru.

3 dari 5 halaman

Android 13 Jadi OS Android Paling Banyak Digunakan

Menurut laporan terbaru Google, Nougat masih digunakan di 2,6 persen perangkat Android. Sementara, Android 13 jadi versi operating system atau OS Android yang paling banyak digunakan oleh perangkat dengan sistem operasi tersebut saat ini.

Temuan tersebut tercatat per 1 Oktober 2023, melalui sebuah pembaruan yang rilis dua tahunan di Android Studio. Sebelumnya, Google memperbarui data distribusi versi Android setiap bulan, namun tidak lagi dilakukan.

Dalam laporan Gizchina, dikutip Jumat (3/11/2023), Android 13 mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam lima bulan sejak pembaruan data terakhir, dengan peningkatan pangsa pasar 7,4 persen.

Peningkatan ini mendorong versi yang rilis lebih dari satu tahun ini, naik tiga peringkat, membuatnya jadi versi Android yang paling banyak digunakan saat ini.

Saat perhitungannya, Google mencatat sistem operasi Android 13 sudah digunakan di 22,4 persen perangkat Android yang aktif.

Uniknya, Android 11 berada di peringkat kedua, dengan 21,6 persen perangkat aktif yang menggunakannya, melampaui pangsa 15 persen dari penerusnya, Android 12.

4 dari 5 halaman

Jumlah Pengguna Android Lawas

Pengguna perangkat dengan Android 10 ternyata juga masih cukup banyak dengan pangsa 16,1 persen perangkat aktif, melampaui Android 12.

Sistem operasi Android Pie atau Android 9, juga masih ada di 10,5 persen perangkat, namun versi lama ini cepat menyusut jumlahnya. Sementara Android Oreo ada di 7,3 perangkat

Sedangkan Nougat, Marshmallow, dan Lollipop, hanya dipakai di sekitar dua persen perangkat Android, dengan Nougat sebesar 2,6 persen, Marshmallow 1,9 persen, dan Lollipop 1,4 persen.

Adapun, laporan ini tidak menyertakan Android 14, mengingat versi terbaru itu baru saja diluncurkan setelah tanggal laporan tersebut.

Distribusi Android sendiri terbilang cukup terfragmentasi atau terbagi-bagi, karena Google tidak merilis pembaruan secara langsung ke pengguna.

Alih-alih, mereka meluncurkan update ke produsen perangkat, yang kemudian bertanggung jawab meluncurkan pembaruan ke perangkat-perangkatnya. Proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, tergantung produsen.

(Dam)

5 dari 5 halaman

[INFOGRAFIS] Menggoyang Dominasi Google

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.