Sukses

Waspada! Jutaan HP Android Terinfeksi Spyware Berkedok Aplikasi Telegram

Spyware berbahaya yang menyamar sebagai aplikasi Telegram telah menginfeksi jutaan HP Android dan mencuri data pribadi pengguna. Berikut adalah nama-nama aplikasi palsu yang harus dihindari.

Liputan6.com, Jakarta - Spyware berkedok aplikasi Telegram kedapatan muncul di Google Play Store, dan diketahui memiliki kemampuan untuk mencuri data pribadi dari HP Android yang terinfeksi.

Informasi ini diungkap oleh peneliti keamanan di Kaspersky, Igor Golovin. Dia menyebutkan, aplikasi Telegram palsu terinfeksi spyware itu memiliki fitur berbahaya.

Mengutip keterangan Kaspersky via The Hacker News, Selasa (12/9/2023), spyware ini memiliki kemampuan untuk mencuri informasi nama, ID pengguna, kontak, nomor telepon, dan pesan chat.

Setelah semua informasi tersebut direkam, maka data-data itu akan dialihkan ke server yang dikendalikan oleh penjahat siber.

Perusahaan keamanan siber asal Rusia ini memberikan kode untuk spyware ini dengan nama Evil Telegram.

Mengerikannya, aplikasi-aplikasi tersebut telah diunduh secara kolektif jutaan kali sebelum akhirnya dihapus dari Play Store oleh Google.

Berikut adalah nama aplikasi Telegram palsu yang terinfeksi spyware:

  • 電報,紙飛機-TG繁體中文版 or 電報,小飛機-TG繁體中文版 (org.telegram.messenger.wab) - di download lebih dari 10 juta kali
  • TG繁體中文版-電報,紙飛機 (org.telegram.messenger.wab) - di download lebih dari 50,000
  • 电报,纸飞机-TG简体中文版 (org.telegram.messenger.wob) - 50,000 lebih diunduh
  • 电报,纸飞机-TG简体中文版 (org.tgcn.messenger.wob) - 10,000 lebih di download pengguna
  • ئۇيغۇر تىلى TG - تېلېگرامما (org.telegram.messenger.wcb) - 100 kali diunduh pengguna.

Pelaku Coba Kelabui Pengguna Tak Hati-Hati

Perlu dicatat, nama paket yang terkait dengan Telegram versi Play Store adalah "org.telegram.messenger", sedangkan nama paket untuk file APK dari situs web Telegram adalah "org.telegram.messenger.web".

Oleh karena itu, penggunaan "wab", "wcb", dan "wob" untuk nama paket tiruan mengandalkan teknik kesalahan ketik pengguna agar terlihat sebagai aplikasi Telegram sah dan tidak terdeteksi radar.

“Pada pandangan pertama, aplikasi-aplikasi ini tampak seperti klon Telegram lengkap dengan antarmuka lokal,” kata perusahaan itu.

"Semuanya terlihat dan berfungsi hampir sama dengan aslinya. [Tetapi] ada perbedaan kecil luput dari perhatian moderator Google Play: versi terinfeksi memiliki modul tambahan:"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Telegram Mulai Gulirkan Stories ke Semua Pengguna

Ilustrasi cara, menghapus akun, telegram. (Photo by Ümit Solmaz on Pixabay)

Aplikasi messenger Telegram baru-baru ini berulang tahun ke-10. Sederet fitur baru pun diumumkan dan bakal hadir di platform pesaing WhatsApp ini.

Salah satu yang sudah lama diungkap ke publik adalah Telegram Stories, sebuah fitur serupa dengan telah hadir di berbagai platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.

Sebelumnya, mengutip Engadget, fitur baru Telegram Stories pada bulan Juli 2023 hanya dirilis ke pengguna Premium atau berbayar, setelah diumumkan beberapa waktu lalu.

Dalam pengumumannya, Telegram mengklaim bahwa Stories adalah salah satu fitur yang paling banyak diminta oleh pengguna, sepanjang sejarah beroperasinya layanan mereka.

"Telegram Stories mempunyai semua fitur yang kamu harapkan, termasuk fitur-fitur yang belum terpikirkan sebelumnya," tulis Telegram dalam blog resminya, dikutip Jumat (18/8/2023).

Di keterangan resminya, Telegram Stories bakal ditampilkan dalam bagian tersendiri yang bisa diperluas, di atas layar aplikasi. Jadi, pengguna akan tetap bisa melihat daftar chat dan folder dalam tampilan penuh.

Saat melihat Stories, pengguna juga akan bisa membagikannya ke orang lain, membalasnya dengan komentar atau memberikan reaksi dengan emoji.

Secara bawaan, Telegram Stories dari seluruh daftar kontak akan diperlihatkan di home page. Namun nantinya, pengguna akan bisa menyembunyikan Stories dari kontak tertentu.

Sama seperti Stories pada umumnya, aplikasi Telegram juga akan memberikan pengguna kemampuan untuk mengatur durasi konten di sana mulai dari 6, 12,24, 48 jam, atau bahkan diatur permanen di profil.

3 dari 4 halaman

Langkah-Langkah Membuat Telegram Stories

Logo Aplikasi Telegram

Apabila fitur Stories di Telegram sudah rilis di semua pengguna, pengguna pun akan bisa membagikan Cerita-nya cara berikut ini, seperti dikutip dari petunjuk di laman resmi Telegram.

Cara Bikin Telegram Stories

  • Kamu dapat mengetuk tombol (+) (iOS) atau ikon kamera (Android) di daftar obrolan untuk membuat Stories, menggunakan foto atau video – baik dari galeri atau melalui kamera dalam aplikasi.
  • Beberapa gambar dari galeri dapat digunakan dalam satu cerita – buka panel stiker di editor dan ketuk ikon foto di pojok bawah. Di sana kamu juga dapat mencari gambar dari web.
  • Saat membuat Stories, kamu dapat melakukan tap untuk mengambil foto, atau tahan untuk merekam video. Saat merekam, swipe kiri untuk mengunci rekaman, swipe atas untuk memperbesar, atau swipe kanan untuk beralih kamera. 
4 dari 4 halaman

CEO Telegram Umumkan Fitur Stories

Bukan cuma aplikasi Telegram yang disukai banyak orang, penciptanya, Pavel Durov juga bikin cewek-cewek pada baper. (Foto: scontent.cdninstagram.com)

Pengumuman mengenai Telegram Stories disampaikan oleh Pavel Durov melalui saluran resminya di platform tersebut, pada bulan Juni lalu.

CEO Telegram itu mengklaim, selama bertahun-tahun banyak pengguna yang meminta perusahaan untuk menghadirkan fitur Stories di aplikasi chatting itu.

"Awalnya, kami menentang ini karena Stories sudah ada di mana-mana," kata Pavel Durov, dikutip Rabu (27/6/2023).

"Namun, Telegram tidak akan menjadi Telegram jika kami tidak mendengarkan pengguna kami dan tidak berinovasi pada format yang ada," kata Durov. 

Telegram Stories juga telah melewati proses pengujian internal, di mana menurut Pavel Durov, tim Telegram yang sempat skeptis terhadap fitur ini, sudah mulai menghargainya.

Selain hadir dengan alat editing foto dan video, Stories di Telegram juga mendukung konten teks, untuk memberikan lebih banyak konteks atau tautan, dan menandai orang lain.

Terdapat juga dukungan Dual Camera, di mana pengguna bisa memposting foto dan video yang diambil dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini