Sukses

Virgin Galactic Sukses Lakukan Penerbangan Luar Angkasa Komersial Pertamanya

Virgin Galactic akhirnya secara resmi menyelesaikan penerbangan komersial pertama mereka, dengan membawa sekelompok peneliti dari Italia.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penerbangan antariksa Virgin Galactic, akhirnya sukses menyelesaikan penerbangan ke luar angkasa komersial pertama mereka.

Penerbangan itu dilakukan pada Kamis lalu waktu setempat. Pesawat luar angkasa VSS Unity diluncurkan di kapal induk VMS Eve, untuk kemudian mencapai ketinggian sekitar 52 mil atau di tepian angkasa.

Pesawat itu lalu mendarat sekitar 15 menit kemudian di pangkalan perusahaan di dekat Truth or Consequences, New Mexico, sekaligus menyelesaian misi penelitian Galactic 01.

Mengutip Engadget, Sabtu (1/7/2023), klien pertama perusahaan besutan Richard Branson itu adalah pemerintah Italia, yang ingin melakukan penelitian gayaberat mikro.

Mereka yang terbang adalah kolonel Angkatan Udara Walter Villadei, letnan Angkatan Udara dan ahli bedah penerbangan Kolonel Angelo Landolfi, dan Pantaleone Carlucci, anggota dewan penelitian yang bertindak sebagai insinyur penerbangan dan spesialis muatan.

Untuk pilot pesawat luar angkasa itu, Unity dikendalikan oleh pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Michael Masucci dan Nicoca Pecile, bersama dengan trainer Virgin Galactic Colin Bennett di dalamnya.

CEO Virgin Galactic Michael Colglazier, mengutip laman resmi Virgin Galactic, menyebut bahwa penerbangan mereka ini merupakan penerbangan bersejarah buat perusahaan.

"Penerbangan bersejarah ini merupakan penerbangan komersial pertama kami dan misi penelitian komersial berdedikasi pertama kami - mengantarkan era baru dari akses yang bisa diulang dan andal ke luar angkasa untuk penumpang pribadi dan astronaut," ujarnya.

Nantinya, Galactic 02, akan jadi penerbangan luar angkasa mereka dengan astronaut pribadi, dan direncakan pada bulan Agustus 2023 ini, dengan VSS Unity direncanakan bakal dipakai untuk penerbangan tiap bulannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjalanan Panjang Penerbangan Komersial Virgin Galactic

Sebelum penerbangan komersial, Virgin Galactic sudah melakukan total lima penerbangan luar angkasa berawak, yang terakhir di akhir Mei dengan empat orang di dalamnya.

Namun, perjalanan menuju ke titik tersebut tidaklah mudah. Perusahaan mengalami banyak kesulitan untuk sampai ke sana.

Setelah sukses pada beberapa tes untuk pesawat antariksa SpaceShipTwo di atas kapal induk WhiteKnightTwo pada 2013, VSS Enterprise Virgin Galactic jatuh di 2014, menewaskan co-pilot dan membuat pilot terluka serius.

Pengujian penerbangan dilanjutkan dengan uji luncur VSS Unity pada tahun 2016, dan kapal baru bisa mencapai luar angkasa di tahun 2018.

Penerbangan ke luar angkasa berawak secara penuh pertama dilakukan di 2021, saat Unity mencapai ketinggian 53,4 mil, di mana salah satu orang yang ikut di dalamnya adalah sang pendiri perusahaan, Richard Branson.

3 dari 4 halaman

Penting dari Sisi Keuangan Perusahaan

Namun, layanan komersial harus tertunda beberapa kali karena berbagai alasan, terakhir karena masalah peningkatan VMS Eve induk.

Dari sisi keuangan, peluncuran ini sangat penting bagi perusahaan. Tanpa pelanggan yang telah membayar sampai sekarang, perusahaan telah merugi selama bertahun-tahun, termasuk lebih dari USD 500 juta pada tahun 2022 saja.

Virgin Galactic sendiri menawarkan kursi seharga USD 450.000 (Rp 6,7 miliar) per tiket, dan sebelumnya menetapkan target 1.000 reservasi sebelum peluncuran komersial pertamanya.

Soal persaingan wisata luar angkasa, Blue Origin besutan Jeff Bezos menjadi saingan utama dari Virgin Galactic, di mana mereka menggunakan roket konvensional alih-alih pesawat induk.

4 dari 4 halaman

Persaingan dengan Blue Origin dan SpaceX

Berbeda dengan Virgin Galactic, sistem Blue Origin berada di ketinggian 62 mil, melewati garis Karman, yang sering dipakai untuk menandai permulaan dari luar angkasa. Sementara yang lain, menganggap 50 mil sebagai ambang batas.

Sementara SpaceX Elon Musk, sudah membawa pelanggan ke orbit yang sesungguhnya, menggunakan roket Falcon 1 dan kapsul Crew Dragon mereka.

SpaceX bahkan telah menerbangkan awak pribadi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam misi 10 hari, yang dilaporkan memakan biaya USD 55 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.