Sukses

Schneider Electric Indonesia Kembangkan Potensi Pelajar Indonesia Untuk Kebutuhan Industri

Liputan6.com, Jakarta - Schneider Electric Indonesia berusaha memanfaatkan potensi kemampuan siswa pada bidang kelistrikan. Upaya tersebut dilakukan melalui program "Schneider Go to School" yang sudah berjalan di 145 sekolah kejuruan di Indonesia.

Plant Director Schneider Electric Cikarang, Rudy Granet, mengatakan Schneider Electric Indonesia, Kemendibud Perancis, kedutaan Perancis bersama Kemendikbud berusaha mengedukasi siswa dan memenuhi kebutuhan talenta industri.

Diakuinya kebutuhan sumber daya manusia yang memahami kelistrikan dan dibutuhkan perusahaan seperti Schneider cukup sedikit.

"Jadi dengan pemberian pembekalan ilmu, saat mereka masuk sudah siap bekerja dan generasi kita menyadari bahwa kedepannya kebutuhan kebutuhan listrik seperti ini," ujar Rudy kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (34/3/2023).

Rudy menjelaskan, pada era teknologi yang telah maju dan berkembang cukup pesat, dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dan mampu bersaing pada dunia industri. Untuk itu, Schneider Electric Indonesia memberikan ilmu kelistrikan kepada sejumlah sekolah kejujuran yang telah mencapai sekitar 145 sekolah.

"Kami memberikan pelatihan dan ilmu kepada peserta didik di 145 sekolah," jelas Rudy.

Schneider Electric Indonesia membentuk kerjasama yakni Centre of Excellence for Electricity (CoE). Hasilnya sekitar 500 tenaga kerja yang berasal dari sekolah kejuruan yang berada di sekitar industri maupun di bawah kerjasamanya.

"Kami juga melombakan siswa sekolah kejuruan kelistrikan untuk menghasilkan sebuah karya dari ide dan gagasan yang dimilikinya," ucap Rudy menambahkan.

Tidak hanya pembekalan kelistrikan kepada siswa, Schneider Electric Indonesia memberikan pembekalan dan penambahan ilmu kepada guru sekolah kejuruan. Bahkan, perusahaan mendukung sekolah dengan memberikan sejumlah alat untuk praktik penunjang maupun fasilitas laboratorium sekolah.

"Kami pun memberikan edukasi hemat energi maupun listrik kepada siswa dari berbagai jenjang pendidikan hingga masyarakat," tegas Rudy.

Sementara, salah satu siswa magang asal SMKN 1 Cirebon, Mesyha Faradila mengapresiasi kepada Schneider Electric Indonesia yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu kelistrikan.

Menurutnya, kesempatan tersebut sangat sulit didapatkan kepada siswa yang menyukai kelistrikan dan pada praktik magang yang dijalaninya, banyak ilmu baru yang didapatkannya.

"Saya setahun magang di sini dan ini sudah 11 bulan," ujar Mesyha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harapan Siswa Magang

Mesyha berharap, usai menjalani magang di Schneider Electric Indonesia, dapat melanjutkan karirnya di industri yang telah memberikannya banyak ilmu.

"Sangat senang, semoga nanti dapat bekerja di sini," harapnya.

Sementara, salah satu pegawai Schneider Electric Cikarang, Ilman Maulana, mengatakan sebelumnya telah mengikuti magang di Schneider Electric Indonesia.

Pada 2021, dirinya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lowongan pekerjaan dan berhasil mendapatkan tempat sebagai pegawai kontrak di Schneider Electric Indonesia.

"Saya awalnya magang disini, lalu saat ada lowongan langsung melamar dan dinyatakan diterima setelah menjalani serangkaian tes seleksi," kata Ilman.

Ilman mengakui saat awal bekerja ada beberapa kendala dikarenakan ada sejumlah perangkat atau panel kelistrikan yang perlu dipelajari lebih mendalam. Seiring berjalannya waktu, Ilman mampu beradaptasi dan mengembangkan ilmu kelistrikan pada dunia industri yang semakin berkembang.

"Ternyata kelistrikan itu banyak macamnya dan ini menjadi tambahan ilmu selama bekerja di Schneider Electric Indonesia," Ilman memungkaskan.

3 dari 3 halaman

Infografis Hemat Listrik, Kantong Aman Bumi Senang. (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.