Sukses

Tak Kuat Dirujak Warganet, Pegawai Bea Cukai yang Sebut Netizen Babu Minta Maaf

Sebelum 'hilang' dari Twitter, akun pegawai bea cukai @wadawidy yang sebut netizen babu minta maaf.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, warganet dibuat berang oleh pernyataan salah satu pegawai bea cukai yang menyebut netizen Indonesia sebagai babu.

Tak butuh lama, komentar akun Twitter pegawai bea cukai Widy Heriyanto (@wadawidy) pun langsung menyulut amarah warganet.

Hanya dalam waktu singkat, akun @wadawidy di Twitter pun langsung digembok setelah dirujak oleh warganet.

Sebelum 'hilang' dari platform media sosial milik Elon Musk itu, akun Widy Heriyanto mengunggah permohonan maaf terkait cuitannya.

Pernyataan maaf pegawai bea cukai yang sebut netizen babu

 

"Permohonan maaf terbuka saya untuk Kris & Team, dan seluruh masyarakat yang tersinggung dengan cuitan saya."

To Kris & team dan seluruh masyarakat, saya secara pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata-kata yang lebih bijak pada cuitan-cuitan yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak.

Saya juga meminta maaf kepada institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegadukan ini.

Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya untuk lebih bijak ke depannya.

Sebelumnya, Widy sempat memposting cacian dan komentar menghina terhadap unggahan pengalaman Kris Antoni, selaku founder studio game Toge Productions.

Dalam cuitan di akun Twitter-nya, @kerissakti, membagikan pengalaman dan komplain terkait bea masuk yang kerap dikenakan oleh pihak bea cukai.

Salah satu pengalaman tersebut, ketika dia dan timnya di Toge Productions menang award Flash Game Summit di San Francisco, AS pada 2013.

"Ini juga kejadian sama gw. Waktu 2013 @togeproductions menang award Flash Game Summit di San Francisco, tapi karena kita nga bsa pergi terima awardnya jadi pialanya dikirim ke Indonesia, sampai di Jakarta pialanya kena pajak becuk 1juta lebih," tulis Kris.

Cuitan pegawai bea cukai @wadawidy pun langsung mendapatkan respon negatif, hingga akhirnya dia melontarkan teks bertuliskan, "ciee babunya datang".

Terkait hal ini, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo pun ikut berkomentar.

"Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," kata Yustinus Prastowo, di akun Twitter-nya, Kamis 23 Maret 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Pegawai Pajak Sebut Netizen Indonesia Babu

<p>Viral Pegawai Bea Cukai Hina Netizen Sebagai Babu Bikin Warganet Panas. (Doc: Pixabay | Twitter @kerissakti)</p>

Belakangan ini warganet menyoroti berbagai pemberitaan tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kali ini, salah satu pengguna Twitter yang juga diduga adalah pegawai Bea Cukai melayangkan komentar kasar terhadap warganet yang memberikan komentar dicuitan founder studio game asal Indonesia, yakni Toge Productions.

Adapun Kris Antoni, sang founder Toge Productions menceritakan pengalaman dirinya berhadapan dengan pihak Bea Cukai di Indonesia.

"Ini juga kejadian sama gw. Waktu 2013 @togeproductions menang award Flash Game Summit di San Francisco, tapi karena kita nga bsa pergi terima awardnya jadi pialanya dikirim ke Indonesia, sampai di Jakarta pialanya kena pajak becuk 1juta lebih," tulis Kris di akun Twitter-nya.

Cuitan Kris pun menarik respon berbagai kalangan warganet, salah satunya adalah pengguna Twitter bernama Widy Heriyanto (@wadawidy).

Ketimbang memberikan komentar profesional, akun @wadawidy yang diduga pegawai pajak itu malah merespon dengan kata-kata hinaan terhadap netizen Indonesia.

"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," cuit @wadawidy sebelum akhirnya dihapus dari Twitter.

Membaca cuitan tersebut, sejumlah komentar pun dilayangkan oleh warganet terkait pernyataan @wadawidy tersebut. "si paling bea cukai," tulis @epan****.

Tidak terima dengan komentar tersebut, akun @wadawidy pun menjawab ketus dan menghina bertuliskan, "Cieee babunya datang" dan "para babu sibuk belain tuan nya".

Kris pun berusaha untuk meminta dijelaskan tentang kenapa banyak WNI yang komplen atas pengenaan pajak dari luar negeri, dan memberikan perbandingan tentang pengalamannya di Singapura dengan di Indonesia.

"2013 kejadian, sampe sekarang masa ngga pernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo nya juga gak cari tahu. Gaperlu jadi beacukai buat ngasi paham "barang impor ya wajib bayar pajak impor". Dan jangan menggeneralisir case lo dengan bawa "WNI se Indonesia komplen"", katanya.

Setelah ditelusuri lebih lanjut ke platform LinkedIn, Widy Heriyanto memang merupakan seorang pegawai Ditjen Bea Cukai Kemenkeu.

Di akun LinkedIn-nya, dia mencantumlan posisi sebagai Senior Analyst Ditjen Bea Cukai. Sayang, akun tersebut kini tidak bisa diakses dengan bebas alias digembok.

3 dari 3 halaman

Respon Warganet Terkait Pegawai Bea Cukai Hina Netizen Sebagai Babu

Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.