Sukses

Hacker Curi dan Jual Source Code League of Legends Seharga Rp 15 Miliar

Hacker menjual source code atau kode sumber yang diduga untuk League of Legends dan perangkat lunak anti-cheat Packman di forum peretasan.

Liputan6.com, Jakarta - Hacker menjual source code atau kode sumber yang diduga untuk League of Legends dan perangkat lunak anti-cheat Packman di forum peretasan.

Hacker menjual source code League of Legends dan Packman minimal seharga US$ 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar. Namun, menurut laporan Bleeping Computer, dikutip Kamis (26/1/2023), mereka bersedia menjual anti-cheat Packman seharga US$ 500 ribu atau sekitar Rp 7,5 miliar.

Dalam unggahannya di forum peretasan, sang hacker menyertakan tautan ke dokumen PDF setebal seribu halaman yang mereka klaim berisi daftar direktori dari 72,4 GB source code yang dicuri.

Terkait hal ini Riot Games belum memberikan tanggapan resmi, sehingga belum bisa dipastikan apakah source code itu valid atau tidak.

Kode itu dipastikan telah dicuri dalam aksi peretasan baru-baru ini di sistem pengembangan game milik Riot Game.

Jumat lalu, Riot Games mengungkapkan bahwa sistem pengembangannya telah diretas, memungkinkan pelaku ancaman mencuri source code untuk League of Legends, Teamfight Tactics, dan platform anti-cheat Packman milik perusahaan.

Perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka telah diminta uang tebusan oleh hacker sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 150 miliar agar data yang dicuri tidak dipublikasikan. Namun, Riot Games menegaskan mereka tidak akan membayar sepeser pun.

Dalam percakapan dengan grup riset keamanan VX-Underground, pelaku ancaman mengatakan telah memperoleh akses ke jaringan Riot Games setelah melakukan serangan rekayasa sosial melalui SMS pada salah satu karyawan perusahaan.

Mereka juga mengklaim memiliki akses ke jaringan pengembangan game selama 36 jam hingga terdeteksi oleh pusat operasi keamanan (security operations center/SOC) perusahaan.

Hacker mengaku kepada VX bahwa tujuan mereka adalah mencuri source code Riot Vanguard, perangkat lunak anti-cheat milik Riot Games.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Apa Bahayanya?

Kekhawatiran utama terkait source code yang dicuri adalah dapat digunakan untuk membuat cheat atau eksploitasi untuk menargetkan game dan pemainnya.

Pelaku ancaman lain juga dapat menggunakan source code untuk eksekusi kode jarak jauh pada perangkat pemain.

"Sejujurnya, setiap paparan source code dapat meningkatkan kemungkinan munculnya cheat baru. Sejak serangan itu, kami terus menilai dampaknya terhadap anti-cheat dan bersiap untuk menerapkan perbaikan secepat mungkin jika diperlukan," cuit Riot Games.

Dalam tujuan positif, source code memudahkan pengembang untuk menemukan bug atau celah dalam kode.

3 dari 8 halaman

Riot Games Diretas Hacker, Update League of Legends Terpaksa Ditunda

Riot Games, pengembang dan penerbit gim Valorant dan League of Legends mengonfirmasi telah menjadi korban peretasan oleh pihak tak dikenal.

Perusahaan berbasis Los Angeles, Amerika Serikat itu mengungkap insiden peretasan oleh hacker tersebut lewat cuitan di akun Twitter resmi mereka pada Jumat malam waktu setempat.

Menanggapi hal tersebut, perusahaan berjanji untuk meng-update informasi yang ditemukan selama proses penyelidikan berlangsung kepada pemain setianya.

"Awal minggu ini, sistem pengembangan gim kami telah disusupi oleh hacker dengan metode rekayasa sosial (social engineering), tulis Riot Games, dalam cuitannya, Minggu (22/1/2023).

Perusahaan menambahkan, "Saat ini mereka masih belu memiliki semua jawaban, tetapi kami menjamin tidak ada indikasi data pemain atai informasi pribadi dicuri hacker."

Riot Games juga menyebutkan, peretasan ini berdampak langsung pada kemampuan mereka untuk merilis patch keamanan untuk sejumlah gim online saat ini.

"Kejadian ini mempengaruhi kemampuan kami merilis konten atau update keamanan di dalam gim. Sementara tim bekerja keras mengatasi masalah ini," kata Riot Games.

Aksi peretasan yang dialami Riot Games ini terjadi setelah 2K Games, penerbit video game besar lainnya, mengatakan fitur helpdesk mereka diretas pada September 2020.

Pada kala itu, hacker mampu meninfkesi pengguna 2K Games dengan malware. Sebulan kemudian, 2K mengirim email peringatan ke pengguna terkait data mereka telah dicuri dan dijual secara online.

4 dari 8 halaman

Riot Games Rilis Ulang League of Legends dan TFT di Asia Tenggara

Riot Games umumkan kapan turnamen Wild Rift Esports Global digelar. (Doc: Riot Games)

Di sisi lain, Riot Games baru saja merayakan peluncuran ulang dari League of Legends (LoL/League) dan Teamfight Tactics (TFT) di wilayah Asia Tenggara.

Peluncuran ulang ini menandakan dimulainya operasional server Riot dan penerbitan untuk kedua game tersebut di Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Hong Kong, dan Vietnam.

Sebelumnya, Riot Games mengakhiri kemitraan penerbitan mereka selama 12 tahun dengan Garena. Pada 18 November 2022 lalu, migrasi akun pemain untuk memindahkan data akun Garena LoL dan TFT ke akun Riot, telah dimulai.

Setelah migrasi berhasil dan dengan peluncuran server baru, pemain bisa menjadi bagian dari ekosistem Riot.

Pemain juga akan mendapatkan akses ke konten yang sebelumnya tidak tersedia di acara lintas franchise, serta pengalaman di luar game termasuk aktivitas komunitas dan esports yang dioperasikan oleh Riot.

5 dari 8 halaman

Bantu Migrasi Akun

Gwen - Mythmaker - Wild Rift Splash (Dok Riot Games)

Pemain di wilayah-wilayah ini akan mendapatkan akses ke layanan penerbitan Riot regional termasuk Pelokalan, Penagihan, Dukungan Pemain, serta aktivasi dan kemitraan pemasaran lokal di masa mendatang. Mulai saat ini, semua pemain SEA League dan TFT juga akan bermain di Riot Client.

Alex Kraynov, Managing Director Riot Games APAC mengatakan, tujuan migrasi ini adalah untuk memberikan pemain pengalaman terbaik dan tingkat event dan konten yang sama, dengan para pemain di wilayah Riot lainnya.

"Para pemain League of Legends juga akan menikmati integrasi konten yang lebih dalam di dalam ekosistem Riot, serta kampanye dalam game dan lintas waralaba yang menarik," ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers.

6 dari 8 halaman

Terbitkan 5 Judul Secara Mandiri

Xbox dan Riot Games bermitra untuk hadirkan benefit di Xbox Game Pass (Dok. Xbox Game Pass)

Andrei van Roon, Head of League Studio, dalam keterangan tertulis yang sama, juga mengucapkan terima kasih mereka terhadap Garena.

"Kami berterima kasih atas kerja keras yang dilakukan Garena untuk menghadirkan game kami kepada para pemain hingga saat ini, dan tidak sabar untuk terus membangun fondasi yang telah mereka tetapkan."

Dengan begitu, Riot Games saat ini telah menerbitkan sendiri kelima judulnya termasuk Valorant, League of Legends: Wild Rift, dan League of Legends Runeterra, di wilayah tersebut.

Merayakan peluncuran ulang ini, Riot juga mengumumkan bahwa ranked season akan mulai dari 10 Januari. Pemain juga akan bisa mengikuti Welcome Event yang dimulai pada 13 Januari.

7 dari 8 halaman

Membuka Semua Champion

Riot Games rayakan peluncuran serial adaptasi League of Legends Arcane di Netflix dengan event Riot x Arcane. (Doc: Riot Games)

Di event ini, pemain akan bisa memperoleh berbagai jenis Token, yang dapat ditukar dengan skin shards permanen gratis, legendary eggs, dan skin Ultimate.

Selain itu, pemain SEA juga akan berkesempatan membuka semua champion LoL yang dirilis dari 2009 sampai 2021 secara gratis, hanya dengan menyelesaikan misi dalam game. Riot juga akan menggelar Lunar New Year Event yang dimulai pada tanggal 13 Januari 2023.

Musim esports yang baru juga akan menandakan perubahan kepemilikan dan pengoperasian League esports. Riot Games akan meluncurkan ulang Vietnam Championship Series (VCS).

Sebelumnya, Riot Games mengambil alih hak penerbit game League of Legends (LoL) dan Teamfight Tactics ("TFT") di Asia Tenggara dan Taiwan dari Garena.

Informasi diumumkan lewat postingan di blog perusahaan, dan akan berlaku mulai Januari 2023, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Kamis (10/11/2022).

8 dari 8 halaman

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.