Sukses

Cerita Bumbu Rawon Racikan sang Mama yang Telah Tiada Bikin Warganet Ikut Mewek

Sontak kisah bumbu rawon racikan sang mama yang telah tiada ini langsung membuat warganet mewek.

Liputan6.com, Jakarta - Warganet dibuat mewek oleh kisah tentang seseorang menemukan bumbu rawon saat memasak. Kenapa? Dijelaskan oleh akun Twitter @convomfs, bumbu rawon itu merupakan buatan ibunya yang sudah meninggal dunia.

"Lihatt aku menemukan bumbu rawon buatan mama 😄 kalo ga salah ini dibuatnya Novemeber 2020,"tulisnya sebagaimana dikutip, Kamis (19/1/2023).

"Disimpan karena siapa tau pengen rawon, tapi beliau pergi di bulan juli 2021 dan sampai sekarang ga akan kembali lagi."

Dia mengatakan, terasa berat untuk memakai bumbu buatan ibunya tersebut untuk masak rawon. "Mau dipakai untuk masak rawon hari ini rasanya sayanga banget. aku simpan lagi bumbunya, dagingnya aku masak buat masakan lain 😄."

Sontak kisah ini langsung membuat warganet mewek, dan hingga saat ini sudah di retwiit sebanyak 1,993 kali, dikutip sebanyak 808 kali, dan mengantongi 32,5 ribu likes.

Tak hanya itu, ternyata banyak warganet juga yang memiliki pengalaman serupa dengan akun Twitter @convomfs tersebut. Berikut ini adalah beberapa rangkumannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sajian Pekat Rawon Khas Jawa Timur

Rawon iga khas Surabaya, Jawa Timur. (dok. Instagram @ganaadhitya/https://www.instagram.com/p/BnJEgyujdnN/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Rawon merupakan masakan khas Malang, Jawa Timur. Banyak yang beranggapan bahwa rawon merupakan makanan raja terdahulu yang bermula dari makanan rakyat jelata.

Mengutip dari 'Griya Boedaya: Momoditas Wahana Berliterasi Budaya sebagai Wujud Pengenalan Budaya Lokal di Jawa Timur oleh Iffa Maisyaroh dan Silvi Oktavia, rawon yang bermula dari makanan rakyat jelata ini menjadi lebih mudah dikenal. Pasalnya, makanan ini dinilai menjadi bagian dari banyak kalangan.

Rawon merupakan masakan berkuah pekat dengan bumbu utama keluak (kluwek). Keluak inilah yang memberikan warna pekat dan rasa gurih pada hidangan ini.

Keluak memiliki bentuk yang besar dan agak lonjong. Perlu diketahui juga bahwa dalam keluak terdapat 6-8 biji berwarna putih kekuningan yang mengandung racun.

Untuk menghilangkan racun tersebut, keluak perlu direbus cukup lama. Selain itu, keluak juga harus direndam dalam tanah dan ditimbun dengan campuran abu dan daun pisang.

Keluak ditimbun hingga warna kulit biji berubah keabuan dan mengeras. Kulitnya juga harus dipecahkan sebelum mendapatkan daging biji yang berwarna hitam kecoklatan.

3 dari 3 halaman

Bumbu Rawon

ilustrasi rawon/copyright Shutterstock

Daging keluak yang terasa pahit juga perlu dibuang karena akan memengaruhi cita rasa masakan. Setelah itu, keluak direndam di dalam air hingga lunak untuk kemudian dihaluskan bersama bumbu lainnya.

Selain keluak, ada juga beberapa bumbu lainnya, seperti daging, keluak, lengkuas, daun salam, serai, daun jeruk, garam, dan gula. Bahan rempah- rempah tersebut akan membantu memberikan rasa tambahan untuk daging sekaligus menghilangkan rasa pekat dari daging.

Sementara itu, daging yang digunakan pada rawon biasanya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Rawon biasa disajikan bersama dengan tauge, telur asin, kerupuk udang, dan sambal. Masyarakat Jawa Timur umumnya menyajikan rawon sebagai menu makan siang atau sebagai salah satu menu dalam acara hajatan.

(Ysl/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.