Sukses

Penguatan Nilai Pancasila Berperan Penting untuk Respons Konten di Internet

Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kehidupan kita di ruang media internet, penting untuk merespons konten di Internet.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar webinar bertajuk "Pemanfaatan Internet dalam Penguatan Nilai Pancasila".

Webinar ini berlangsung pada Senin, 10 Oktober 2022 dan diikuti oleh kelompok masyarakat dari berbagai komunitas Digital di DKI Jakarta dan Banten. Kegiatan ini bertujuan mendukung peningkatan kecapakan masyarakat di media digital sebab itu akan membantu mencapai target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi pada tahun 2024.

Berdasarkan laporan We Are Social - Hootsuite per Februari 2022, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif di negara ini mencapai 191,4 juta. Namun, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level "sedang" dengan skor 3,49.

Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Tersebab nilai indeksnya masih ada di level "sedang", Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD melakukan berbagai upaya seperti webinar ini guna meningkatkan kecakapan Digital masyarakat.

Andi Muslim, Ketua Subkomisi Media Baru, Lembaga Sensor Film Republik Indonesia menyatakan bahwa perkembangan dunia digital memberikan banyak tantangan bagi budaya bangsa Indonesia.

"Jika ruang internet tidak dengan bijak, bisa menjadi panggung budaya asing. Jangan sampai wawasan kebangsaan kita mengabur di sana. Tetap utamakan budaya kita yang sopan santun dengan tidak kebablasan di ruang digital" ujar Andi.

Kemudian, ia juga mengajak masyarakat menjadikan ruang digital sebagai sarana promosi budaya dan produk dalam negeri.

"Keberagaman budaya bangsa kita membuat iri bangsa lain, karena itu kita harus bangga dengan mengutamakan menggunakan produk dalam negeri, ikut serta dalam promosi serta tidak mengonsumsi berlebihan produk dan budaya asing," tutur Andi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Toleransi

Sementara itu, Dirgantara Wicaksono, pendidik dan pemerhati pendidikan, mengajak para pengguna ruang digital untuk mewaspadai konten pemecah belah bangsa.

"Saat ini di media sosial banyak bertebaran hoaks, ujaran kebencian, yang mengandung unsur provokasi dan SARA. Jika kita tidak teliti dalam menanggapi informasi tersebut, itu bisa memecah belah kita antar sesama bangsa Indonesia," ujar Dirgantara.

Dia pun lantas membagikan trik bagi para pengguna ruang digital dalam merespons konten dan informasi provokatif tersebut.

"Hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kehidupan kita di ruang media internet," kata Dirgantara.

Selanjutnya, menurut dia, saling toleransi meskipun kita berbeda suku dan ras juga penting, yang kemudian diikuti dengan upaya tidak mudah percaya dan melakukan verifikasi kebenaran informasi ataupun berita yang diperoleh di media digital.

3 dari 4 halaman

Akses internet layak

Kemudian Ketua Siberkreasi Indonesia, Yosi Mokalu, menyebut bahwa saat ini akses internet yang layak sangat vital dalam rangka mewujudkan masyarakat cakap digital.

"Saat ini ada wilayah yang masih harus diperhatikan pemerintah yaitu wilayah Internet. Akses internet yang memadai serta harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat harus disediakan demi mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang cakap digital," ujar Yosi.

Lebih lanjut, Yossi mengimbau pengguna internet lebih memperhatikan etika demi mewujudkan ruang digital aman dan nyaman.

"Etika menghindarkan kita dari informasi bohong yang bisa menjadi pemecah belah kita di ruang internet. Kedepankan etika seperti integritas, kejujuran, tanggung jawab serta kesadaran akan dampak dari sesuatu yang kita peroleh atau kita sebar di ruang internet," kata Yosi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital.

Program ini bertujuan untuk mendukung dan mendorong masyarakat memanfaatkan dunia digital sebagai sarana komunikasi dan interaksi yang aman, nyaman dan berbudaya. Untuk mengikuti kegiatan yang ini, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau https://literasidigital.id/

4 dari 4 halaman

Cara Negara Amankan Pancasila (Liputan6.com/Triyas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.