Sukses

Penduduk di India Andalkan WhatsApp untuk Komunikasi hingga Jalankan Bisnis

Orang India memanfaatkan WhatsApp untuk menjalankan kegiatan bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Di India, WhatsApp telah menjadi aplikasi messaging terpopuler dengan jumlah sekitar 487 juta pengguna. Perkembangan informasi digital yang semakin berkembang di India membuat semakin banyak orang mengandalkan aplikasi ini untuk melakukan kegiatan seperti komunikasi. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan melalui WhatsApp adalah menjalankan bisnis.

Meta, setelah melakukan akuisisi dan memperoleh WhatsApp pada 2014, membangun lebih banyak pilihan bagi penggunanya dalam menggunakan aplikasi. Opsi itu di antaranya seperti pembayaran tagihan dan jual beli barang atau jasa.

"WhatsApp di India adalah sebuah cara hidup," ungkap Rajeev Khera selaku pendiri bisnis teknologi makanan Chakki Peesing, yang beroperasi di luar New Delhi.

Khera merupakan salah satu dari jutaan orang India yang menjalankan bisnis utamanya melalui WhatsApp. Sekitar 400 juta orang di India memanfaatkan WhatsApp tidak hanya sebagai sarana berbisnis, tetapi juga untuk berhubungan dengan dengan kerabat yang tinggal jauh, mengirim uang, dan mengakses informasi medis.

Desainnya yang sederhana dan mudah diakses, membuat aplikasi messaging ini menjadi sangat terkenal secara internasional, khususnya seperti di negara yang sebagian besar masyarakatnya tidak memiliki iPhone untuk mengakses iMessage.

Ketika Meta membeli WhatsApp dengan jumlah transaksi tunai dan saham sekitar USD 19 miliar delapan tahun lalu, hal ini dianggap seperti taruhan yang beresiko.

Namun, meskipun aplikasi tersebut tidak banyak memberikan kontribusi pada laba mereka, WhatsApp bisa disebut sebagai produk internasional paling esensial dari perusahaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

WhatsApp dalam Menghadapi Beredarnya Misinformasi di India

Dalam waktu yang bersamaan, WhatsApp juga sedang berjuang menghadapi masalah misinformasi yang pernah terjadi di Facebook. Namun, berbeda dengan Facebook, aplikasi messaging ini menggunakan software komunikasi pribadi dan terenskripsi sehingga membuatnya perusahaan lebih sulit untuk memoderasi konten yang beredar.

Masalah ini menjadi terutama menjadi sangat kritis di India, saat isu tanpa dasar menyebar dalam aplikasi dan berujung pada konsekuensi serius. Hal ini membuat pemerintah India mengancam akan mengambil tindakan keras terhadap nilai ini WhatsApp, yaitu privasi pengguna, dengan menuntut agar pihak berwenang diperbolehkan mengakses pesan ketika dibutuhkan.

"Anda harus memikirkan apa arti dari menawarkan sebuah layanan tempat orang mengkomunikasikan pikiran mereka yang paling pribadi, pesan paling pribadi, panggilan paling pribadi kepada orang yang mereka sayangi di seluruh dunia," tutur Will Cathcart selaku pimpinan WhatsApp.

3 dari 4 halaman

Fitur WhatsApp Komunitas Mulai Digulirkan

Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (Sumber foto: Pexels.com)

WhatsApp mulai menggulirkan fitur grup komunitas ke para pengguna WhatsApp Android versi beta. Dilaporkan oleh WABetaInfo, menurut CEO Meta Mark Zuckerberg, fitur ini merupakan upgrade besar pada WhatsApp.

Mengutip Gizchina, Jumat (26/8/2022), fitur Komunitas WhatsApp telah dikembangkan satu tahun belakangan ini. Namun Meta baru mengisyaratkan kehadirannya secara resmi April lalu dalam siaran pers yang merinci perubahan ke aplikasi perpesanan tersebut.

Setelah beberapa bulan menunggu kehadirannya, tim WhatsApp akhirnya mulai meluncurkan fitur tersebut.

Laporan WABetaInfo menyebut, saat ini WhatsApp tengah menguji fitur Komunitas dengan beberapa pengguna Android. Hasilnya, versi 2.22.219.3 (beta) dan 2.22.219.3 (stabil) menjadi versi WhatsApp awal yang kompatibel dengan fitur Komunitas tersebut.

Para pengguna yang menerima update fitur baru WhatsApp ini akan menemukan tab Komunitas baru yang menggantikan tab Kamera di versi WhatsApp lama.

 

4 dari 4 halaman

Apa Itu Fitur WhatsApp Komunitas

Ilustrasi WhatsApp / WA. (Image by Tumisu from Pixabay)

Bagi mereka yang belum tahu, fitur Komunitas ini memungkinkan pengguna mengelola semua grup yang saling terkait dengan mudah dan membuat sub-grup untuk berbagai topik.

Pengguna bisa membuat 10 sub-grup dan masing-masing sub-grup dapat berisi hingga 512 anggota.

Segera setelah membuat Komunitas WhatsApp, secara otomatis grup dibuat di bawahnya. Pengguna WhatsApp, misalnya, bisa membuat Komunitas untuk sekolah dengan subkelompok untuk setiap kelas atau kegiatan ekskul.

Administrator atau admin, bisa mengirimkan pengumuman ke seluruh grup untuk menjangkau pengguna atau hanya grup tertentu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.