Review Huawei Nova 9: Performa dan Kamera Rasa Flagship, Tapi Tanpa Google

Bicara ponsel Huawei memang tidak terlepas dari inovasi perusahaan agar smartphone buatan mereka tampil beda dari merek lainnya.

Hal itu terlihat dari penampakan Nova 9. Jika diperhatikan, ponsel Huawei ini memiliki desain modern dengan bodi tipis dan ringan saat dipegang.

Bodi ponsel yang terbuat dari kaca--depan dan belakang--menambah kesan premium untuk Huawei Nova 9 ini.

Tak hanya itu, perusahaan juga memoles bodi belakang smartphone dengan warna gradian sehingga dapat berubah warna dari biru ke ungu saat terkena cahaya.

Karena tampil dengan finishing matte, kamu tidak perlu khawatir bila sidik jari akan menempel saat memakai ponsel ini.

Masih bahas bodi belakang ponsel, kamu akan menemukan modul berbentuk lonjong vertikal sebagai tempat kamera.

Adapun masing-masing lensa ponsel, termasuk 50MP (wide), 8MP (ultrawide), 2MP (depth), dan 2MP (macro).

Di bagian depan, kamu akan menemukan layar OLED FHD+ berukuran 6.57 inci dengan resolusi 2340 x 1080, refresh rate 120Hz, dan sudah mendukung HDR10.

Berdasarkan pemakaian di dalam dan di luar ruangan, kami mendapati tampilan di layar tetap terlihat dengan baik.

Untuk bagian ponsel lainnya, kamu akan mendapati tombol volume dan power di bagian sisi kanan. Sementara sisi kirinya tampil polos, sementara di bawah terdapat slot dual SIM, port USB-C, dan speaker.

Huawei menyertakan prosesor Qualcomm Snapdragon 778G dengan GPU Adreno 642L di Huawei Nova 9 ini. Seperti disebutkan, perangkat yang kami review memiliki RAM 8GB dan memori 256GB.

Berbekal kemampuan hardware di atas, performa Huawei Nova 9 sangat mumpuni untuk dipakai sehari-hari.

Entah itu dipakai untuk memotret, merekam video, hingga bermain gim, kami puas dengan performa ponsel baru Huawei ini.

Saat bermain gim seperti Call of Duty, Genshin Impact, Mobile Legends, hingga Free Fire pun ponsel mampu beroperasi dengan baik.

Berikut adalah hasil benchmark Huawei Nova 9 dengan berbagai aplikasi:

• AnTuTu
• Geekbench
• 3D Mark

Meski hanya mengusung baterai berkapasitas 4,300mAh, ponsel ini mampu bertahan pemakaian selama satu harian penuh.

Berbekal fitur SuperCharge 66w, Huawei mengklaim baterai ponsel dapat terisi penuh dalam waktu kurang dari 40 menit--kondisi daya sekitar 8 persen.

Selain itu, ponsel di tangan kami ini sudah mendapatkan update sistem operasi dari EMUI 12 ke HarmonyOS 2.0.1.

Bagi kamu yang sudah tidak asing lagi dengan perangkat Huawei, HarmonyOS 2.0 tampil lebih smooth. Selain itu, perusahaan juga menyediakan deretan ikon baru dan UI yang lebih mudah diakses.

Kini, kamu hanya perlu swipe sisi kanan layar dari atas ke bawah akan memunculkan akses ke Control Panel. Sementara sisi kiri di swipe ke bawah akan munculkan menu notifikasi.

HarmonyOS 2.0 terasa mirip dengan iOS 15 dengan format bilamana pengguna ingin mengakses notifikasi atau settings.

Selain itu, Huawei juga membawa beberapa fitur baru ke dalam OS barunya tersebut. Salah satunya adalah Super Device. Apa itu?

Dengan fitur ini, pengguna dapat bekerja atau mengakses file di berbagai perangkat Huawei--dengan HarmonyOS--secara seamles, entah itu pakai tablet, PC, perangkat bluetooh, hingga smartwatch.

Paling mudahnya, fitur ini tidak jauh berbeda dengan Airshare di perangkat besutan Apple.

Salah satu yang menjadi kendala terbesar bagi kebanyakan pengguna adalah tidak tersedianya GMS (Google Mobile Service) atau tak ada Google Play Store.

Karena hal tersebut, kamu tidak dapat menikmati layanan berbasis Google, seperti Gmail, Maps, Play Store, YouTube, hingga Google News.

Pengguna hanya mengandalkan AppGallery untuk mengunduh deretan aplikasi yang diinginkan.

Jika tidak ada di AppGallery, maka kamu bisa menggunakan Petal Search untuk mencari dan menginstal aplikasi tersebut.

Saat ini, sejumlah aplikasi ride hailing hingga mobile banking sudah tersedia di Huawei AppGallery. Namun, aplikasi seperti Netflix, Spotify, dkk harus kamu cari lewat Petal Search.

Kamu yang terbiasa memakai Android dan GMS, memakai ponsel Huawei ini akan butuh sedikit waktu penyesuaian.

Huawei Nova 9 memiliki empat kamera. dimana sensor utamanya berkemampuan 50MP dengan filter warna RYYB--yang juga terpasang di seri P.

Sementara ketiga lensa lainnya, antara lain 8MP (ultrawide), 2MP (makro), dan 2MP (bokeh).

Untuk penggunaan sehari-hari pada umumnya saat memotret, kamera Huawei Nova 9 mampu menghadirkan hasil foto dengan kontras dan warna yang detail.

Kemampuan kamera ini sudah lebih dari cukup bilamana kamu ingin mem-posting hasil foto ke media sosial.

Hanya saja, untuk mengambil foto di malam hari menggunakan fitur night mode membutuhkan perangkat bantuan seperti tripod agar terlihat apik.

Berikut ini adalah beberapa contohnya.

Huawei Nova 9 menawarkan deretan fitur mumpuni bagi pengguna smartphone yang mencari perangkat dengan performa flagship dengan harga terjangkau.

Berbekal Snapdragon 778G dan layar AMOLED 120Hz tentunya mampu memuaskan keinginan pengguna kasual hingga gamer sekalipun.

Tak hanya itu, kamera di ponsel pun mampu memberikan performa layak bagi kamu yang suka memotret.

Akan tetapi, tanpa kehadiran Google atau GMS patut menjadi pertimbangan bagi kamu yang masih tergantung berat terhadap layanan tersebut.

Dengan harga Rp 7,6 juta dan tanpa GMS, ponsel milik Huawei ini harus bersaing keras dengan HP Android lainnya, seperti Xiaomi 11T Pro dan Samsung Galaxy A52s.

Bila kamu ingin merasakan pengalaman baru menggunakan OS selain Google, maka Huawei Nova 9 ini dapat menjadi pilihan.

(Ysl/Isk)