Sukses

Kena Retas, Kolektor NFT Kehilangan Rp 28,5 Miliar

Seorang kolektor NFT mengklaim bahwa dia telah diretas dan koleksi NFT miliknya dari Bored Ape Yacht Club dan Mutant Ape Yacht Club telah dicuri.

Liputan6.com, Jakarta - NFT atau non-fungible token disebut-sebut sebagai salah satu investasi terbaik yang bisa dilakukan di dunia metaverse. Maka tak heran, belakangan ini banyak pemain kripto yang mulai mengoleksi NFT.

Nilainya juga sangat spekulatif, di mana banyak aset NFT yang dihargai ribuan hingga ratusan ribu dolar. Sayangnya, baru-baru ini ada seorang kolektor NTF yang kena serangan hacker.

Mengutip Ubergizmo, Rabu (12/1/2021), seorang kolektor NFT dan pemilik galeri seni yang berbasis di New York, Todd Kramer, dilaporkan menjadi korban pencurian hacker.

Dalam serangkaian tweet yang saat ini telah dihapus, Kramer mengklaim bahwa dia telah diretas dan koleksi NFT miliknya dari Bored Ape Yacht Club dan Mutant Ape Yacht Club telah dicuri.

Koleksi yang dicuri ditaksir bernilai sekitar US$ 2 juta atau lebih dari Rp 28,5 miliar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Korban Phishing?

Ada spekulasi bahwa NFT Kramer dicuri setelah menjadi korban penipuan phishing. Terkait hal ini, OpenSea (e-commerce NFT), langsung bertindak untuk mencegah perdagangan NFT curian.

Namun tampaknya Kramer tidak akan bisa mendapatkan kembali koleksinya. Keuntungan dari NFT adalah tidak seperti gambar dan foto digital biasa, yang mana NFT akan mengubah aset digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya.

Dengan demikian, NFT bisa diverifikasi keasliannya dan dapat dibuktikan siapa pemiliknya, sehingga menjual NFT curian menjadi sangat sulit dan rumit.

 

3 dari 5 halaman

Pengertian dan Cara Kerja NFT

Lalu apa itu NFT? Dalam penjelasan sederhana, NFT merupakan token digital, tidak dapat dipertukarkan namun dapat diperjualbelikan.

Hal ini yang membuat NFT cocok digunakan dalam transaksi karya seni digital oleh konsumen biasa maupun kolektor atau disebut sebagai crypto art yang ditunjang oleh Ethereum sebagai platform pendukungnya.

Dalam hal ini, NFT berfungsi sebagai alat verifikasi karya digital untuk transaksi crypto art. Hal ini yang membuat karya yang diperjualbelikan diperlakukan layaknya karya seni berformat fisik.

NFT mengubah aset digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.

Artinya, transaksi jual beli aset digital melalui NFT menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency), yang pada akhirnya tetap bisa dikonversi menjadi mata uang konvensional.

Setiap karya seni hanya ada satu NFT dan hal itu ditunjukkan lewat kode identitas unik. Dengan cara kerja seperti itu, NFT bisa difungsikan sebagai penanda orisinalitas dari sebuah karya.

 

4 dari 5 halaman

Tak Cuma untuk Karya Seni

Jika dilihat pada fungsinya, NFT bisa memiliki ragam project dan asset. Pada industri gaming, terdapat NFT yang diluncurkan khusus game, seperti Axie Infinity, dan lain-lain.

Sementara untuk hal kepemilikan, NFT bisa menjadi wadah untuk mempertemukan orang-orang dengan minat yang sama di sebuah komunitas.

Nilai plus pada NFT juga bisa terlihat bagaimana asset ini mampu menjadi jembatan teknologi dengan dunia nyata. Sebab NFT bisa menjadi semakin popular dan bernilai sehingga bisa semakin cepat diterima oleh masyarakat umum.

5 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.