Sukses

Roblox Gugat YouTuber atas Pelanggaran Aturan dan Ancaman Terorisme

Roblox menggugat seorang YouTuber atas pelanggaran aturan, upaya masuk paksa, dan ancaman terorisme di konferensi pengembang Roblox.

Liputan6.com, Jakarta - Platform sosial dan gim Roblox menggugat seorang kreator YouTube yang sebelumnya telah diblokir dari platform karena pelecehan dan konten seksual.

YouTuber bernama Benjamin Robert Simon alias Ruben Sin tersebut digugat oleh The Roblox Company karena melanggar kontrak pengguna, menyalahi aturan anti-hacking, dan ancaman terorisme.

"Terdakwa Simon adalah pemimpin cybermob yang dengan kebencian, penipuan, dan penindasan melakukan dan mendorong tindakan melanggar hukum yang dirancang untuk melukai Roblox dan penggunanya," kata gugatan Roblox, dikutip dari The Verge, Kamis (25/11/2021).

Dalam gugatan ini, Roblox menuntut ganti rugi sebesar USD 1,65 juta. Sebelumnya, Polygon melaporkan gugatan ini di California.

Di dalam laporan, Roblox menyebut, pihaknya memblokir Ruben Sin dari platform karena mencoba mengunggah foto dirinya nyaris telanjang, gambar Adolf Hitler, dan 'sex game' yang dilarang di platform Roblox. Pasalnya, sebagian besar pengguna Roblox adalah anak-anak.

Ruben Sin juga diduga melecehkan anggota Roblox lainnya menggunakan hinaan rasial dan homofobik. Ia juga berpura-pura jadi karyawan Roblox.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menghasut 76.000 Subscriber hingga Ancaman Terorisme Palsu

Parahnya setelah diblokir dari Roblox, si YouTuber kemudian terus berupaya masuk ke Roblox dengan akun palsu dan menghindari larangan hardware dan alamat IP-nya. Ia juga mendorong sekitar 76.000 followers YouTube-nya untuk melakukan hal yang sama.

Roblox menyebutnya sebagai upaya peretasan platform. Dampak paling parah diduga terjadi selama Roblox Developers Conference pada Oktober lalu.

Gugatan itu menjelaskan, menjelang konferensi pengembang, Simon melibatkan pengikutnya di Discord dan mengagungkan pelaku kasus penembakan dan pembunuhan 3 April 2018 di markas YouTube di San Bruno, California. Ruben Sin juga mengancam akan ada melancarkan tindakan terorisme di markas Roblox.

Selama konferensi pengembang Roblox berlangsung, Ruben Sin juga men-tweet, polisi setempat tengah mencari ekstremis Islam dan menyebut ekstremis tersebut mengunggah video berjudul "Seseorang meledakkan Roblox sekarang!"

3 dari 3 halaman

Ganggu Konferensi Pengembang Roblox

Sementara, para followers-nya diduga mengunggah ancaman penembakan palsu dan mengaku telah meracuni minuman dalam konferensi pengembang Roblox.

Roblox mengatakan, konferensi pengembang sempat ditutup sementara oleh polisi dan petugas keamanan memeriksa seluruh fasilitas untuk mencari ancaman yang dimaksud.

Perusahaan menyebut, pihaknya harus mengeluarkan biaya USD 50.000 untuk mengamankan acara dan menyelidiki ancaman tersebut.

Roblox menuding, Ruben Sin melakukan penipuan dan ancaman terorisme palsu guna menakut-nakuti peserta acara konferensi pengembang.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.