Sukses

Pengacara Gunakan Apple AirTag untuk Buktikan Barang Tunawisma Dibuang Pemerintah

Seorang pengacara mengaitkan AirTag ke beberapa barang milik Tunawisma untuk membuktikan bahwa pihak berwenang telah membuangnya.

Liputan6.com, Jakarta - Aksesori besutan Apple bernama AirTag dimaksudkan untuk membantu pengguna melacak barang yang hilang. Namun belakangan banyak orang mulai menemukan cara lain untuk menggunakannya.

Demikian halnya dengan seorang pengacara Michael Fuller, yang baru-baru ini berusaha membuat pemerintah kota Portland, Oregon, Amerika Serikat berhenti membersihkan tenda-tenda milik para tunawisma dari Laurelhurst Park.

Mengutip Ubergizmo, Senin (9/8/2021), ia mengaitkan AirTag--atas izin dari para pekemah--ke beberapa barang di lokasi untuk membuktikan bahwa pihak berwenang telah membuang barang-barang itu, alih-alih menahannya selama sebulan, yang tampaknya secara hukum wajib mereka lakukan.

Benar saja, berkat kemampuan pelacakan AirTag, dugaan Fuller terbukti benar.

"Saya meminta pemerintah kota untuk tidak bergerak maju dengan menyapu untuk memastikan properti tidak dihancurkan, namun mereka mengabaikan saya. Sekarang akan ada konsekuensi hukum. Itu sepenuhnya membenarkan apa yang telah dikatakan para tunawisma selama ini," kata Fuller.

"Berkat teknologi pelacakan Apple kami memiliki bukti positif bahwa tim Rapid Response Portland melanggar hukum dan mengambil properti yang sangat bersih dan sehat (milik para tunawisma), lalu membawanya ke tempat pembuangan sampah.”

Fuller saat ini mencari penjelasan dari kota dan jika mereka tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan, dia dan kliennya akan menuntut kompensasi uang atas kerugian mereka.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Apple AirTag Bantu Polisi Lacak Sepeda Curian

Menurut laporan dari Gadget Lite, yang dikutip dari Ubergizmo, Jumat (9/7/2021), sepeda curian dapat ditemukan kembali berkat Apple AirTag.

Seorang pengguna bernama Gene Gorter melaporkan sepedanya hilang pada malam hari di Boston, belum lama ini. Ia kemudian memberikan informasi pelacakan AirTag kepada Polisi setempat.

Polisi kemudian melacak aksesori besutan Apple itu dan menemukannya di tempat sampah dekat sepeda curian. Lalu, polisi mengirim lokasi ke Gorten bersama dengan foto sepeda curian.

Sejauh ini tidak ada penangkapan yang dilakukan karena menurut polisi, mereka belum menemukan orang yang bertanggung jawab atas pencurian itu.

Meskipun demikian, bantuan polisi sangat berarti bagi Gorter karena bisa bertemu kembali dengan sepeda kesayangannya.

Apple sendiri menyatakan bahwa AirTag tidak dirancang untuk membantu melacak barang curian. Aksesori ini lebih bertujuan untuk membantu orang menemukan barang mereka yang hilang seperti tas atau kunci.

Namun, mengapa tidak kalau AirTag juga kita gunakan untuk melacak barang curian?

3 dari 6 halaman

Isu Keselamatan Anak

Sebelumnya, peritel Australia Officeworks menarik Apple AirTag dari seluruh tokonya.

Perusahaan tidak menyebut apa alasannya, namun berdasarkan komentar yang dibuat di forum online Reddit, produk AirTag ditarik dari peredaran karena isu keselamatan anak-anak.

Belakangan, peritel Officeworks mengkonfirmasi bahwa aksesori tersebut benar telah ditarik dari seluruh toko mereka. Sayangnya, Officework tetap tidak menyebutkan alasannya.

Officework kemudian mangatakan, pihaknya menunggu panduan dari Komisi Persaingan dan Konsumen Australia terkait masalah ini.

Sementara, seperti dikutip dari Ubergizmo, Rabu (5/5/2021), Apple menanggapi kekhawatiran tersebut dengan mengatakan, AirTag dirancang untuk memenuhi standar keamanan anak internasional.

4 dari 6 halaman

Kata Apple

"AirTags dirancang untuk memenuhi standar keselamatan anak internasional, termasuk yang ada di Australia, dengan membutuhkan mekanisme two-step-push-and-turn untuk mengakses baterai yang dapat diganti," kata Apple.

Lebih lanjut, dikatakan Apple pihaknya mengikuti peraturan dengan cermat dan bekerja untuk memastikan bahwa produknya bisa memenuhi berbagai standar.

"Termasuk untuk pelabelan kemasan, jauh sebelum jadwal yang dipersyaratkan," kata Apple.

5 dari 6 halaman

Tentang AirTag

Dirilis bersamaan dengan iPad Pro generasi terbaru, Apple juga merilis tracker cerdas bernama AirTag. AirTag merupakan pelacak dengan desain mini yang dibekali teknologi Ultra Wideband. Teknologi yang digunakan untuk terhubung dengan aplikasi Find My dari Apple.

AirTag sudah memiliki sertifikasi IP67 yang artinya aksesoris ini anti air dan debu. Selain itu, Apple juga menyertakan speaker dan baterai CR2032 yang dapat diganti jika nanti kapasitasnya habis.

Adapun cara kerja AirTag pertama-tama adalah menggunakan bluetooth untuk mengetahui lokasi tracker tersebut.

Apabila tidak berada di sekitar iPhone 11 dan iPhone 12 pengguna, aksesoris ini dapat dilacak dengan memanfaatkan kombinasi chip U1 dan teknologi Ultra Wideband.

Apple menyebut metode ini sebagai Precision Finding. Jadi dengan metode ini, pencarian AirTag akan didukung dengan masukan dari kamera, ARkit, accelerometer, dan gyroscope.

6 dari 6 halaman

Manfaatkan Find My iPhone

Sebagai tambahan, AirTag ini juga dapat dikenali oleh iPhone lain yang masuk dalam jangkauannya dengan memanfaatkan aplikasi Find My.

Cara ini membantu jika pengguna kehilangan AirTag miliknya, sebab yang menemukan akan mendapat informasi kontak pemili smart tracker tersebut.

Apple juga menghadirkan sejumlah aksesoris untuk tempat meletakkan AirTag ini. Mulai dari gantungan berbahan polyurethane, gantungan berbahan kulit, termasuk gantungan kunci kulit, bahkan edisi khusus Hermes.

AirTag akan mulai dijual di Amerika Serikat pada 30 April 2021. Satu perangkat ini dijual dengan harga USD 29 (Rp 421 ribu), tapi Apple memberi harga khusus untuk pembelian empat unit sekaligus, yakni USD 99 (Rp 1,4 juta).

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.