Sukses

Bukalapak Kembali Permudah Pengguna Beli Hewan Kurban Sambut Idul Adha

Bukalapak kembali membuka fitur BukaQurban dan program flash deal untuk membantu pengguna membeli hewan kurban di Idul Adha tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak kembali memfasilitasi pembelian hewan kurban menyambut Idul Adha 2021. Untuk tahun ini, Bukalapak menghadirkan program flash deal yang diadakan mulai 7 hingga 30 Juni 2021, lalu ada pula fitur BukaQurban yang dapat diakses mulai 23 Juni 2021.

Dalam program Idul Adha kali ini, Bukalapak menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga kurban terpercaya untuk menyalurkan hewan kurban, seperti Dompet Dhuafa, Rumah Yatim, Qurban Nusantara, Rumah Zakat, Baznas, Lazis Muhammadiyah, Pusat Zakat Umat, Koperasi Majelis Ulama Indonesia, dan NU Care/Lazismu.

"Melalui fitur BukaQurban, para pengguna hanya membutuhkan beberapa langkah untuk dapat membeli hewan Qurban kapan saja dan di mana saja. Hasil pembelian juga akan disalurkan mitra lembaga kurban terpercaya pada pihak yang membutuhkan," tutur VP Marketplace Bukalapak, Kurnia Rosyada.

Selain kembali membuka fitur BukaQurban, Bukalapak juga akan menyajikan program bincang online seputar ilmu keagamaan dan perayaan Idul Adha bersama para tokoh keagamaan. Nantinya, program ini akan ditayangkan pada Juli 2021 di aplikasi Bukalapak.

Untuk pembelian hewan kurban melalui fitur BukaQurban, pengguna dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Klik menu BukaQurban dari laman depan Bukalapak
  2. Pengguna akan diarahkan ke microsite/exclusive landing page BukaQurban
  3. Selanjutnya pilih lembaga kurban yang diinginkan
  4. Pengguna akan diarahkan ke merchant page dari lembaga yang dipilih
  5. Pengguna lalu dapat memilih produk yang diinginkan (kambing, domba, sapi) dan klik beli
  6. Terakhir, pilih metode pembayaran yang diinginkan dan lakukan pembayaran sesuai nominal di tagihan

Sementara untuk flash deal yang ada di Bukalapak, pengguna tinggal membuka menu flash deal di laman depan aplikasi. Pilih kategori tiket dan voucher, lalu pilih produk yang diinginkan dan klik beli. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukalapak Umumkan Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid dalam Jajaran Komisaris

Sebelumnya, Bukalapak telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 30 April 2021. Dalam RUPS tersebut, CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, memberikan paparan seputar kinerja perusahaan sepanjang 2020.

Namun tidak hanya itu, dalam RUPS ini, Bukalapak juga mengumumkan pengangkatan Komisaris Utama, yakni Bambang Brodjonegoro dan Komisaris, Yenny Wahid.

Racmat memaparkan, sepanjang 2020, Bukalapak mencatat peningkatan empat juta pelapak dan Mitra Bukalapak. Untuk itu, saat ini ada lebih lebih dari 6,5 juta pelapak, 7 juta Mitra Bukalapak, dengan 100 juta pengguna yang 70 persen didominasi pengguna luar kota besar.

"Hal ini menunjukkan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota-kota besar, tapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur," tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (3/5/2021).

3 dari 3 halaman

Tanggapan Komisaris Baru Bukalapak

Sementara menanggapi pengangkatannya sebagai Komisaris Utama, Bambang mengungkapkan semangatnya untuk berkolaborasi dengan Bukalapak. Terlebih, inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang.

"Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital maupun penguatan UMKM," ujar Bambang.

Senada dengan Bambang, Yenny juga mengatakan harapannya sebagai bagian dari Bukalapak. Dia mengatakan Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk berkembang seiring kemajuan digital.

"Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," tuturnya.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini