Sukses

Apple Watch Disiapkan untuk Bisa Deteksi Covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Apple menginginkan jam tangan pintar besutannya tidak hanya sekadar wearable device biasa.

Hadir dengan sejumlah fitur kesehatan dan alat pengukur, Apple Watch diharapkan bisa menjadi perangkat serba guna untuk kebutuhan medis.

Sebelumnya, Apple melakukan penelitian untuk jam tangan pintar yang berkaitan dengan kesehatan jantung. Demikian sebagaimana dilansir Ubergizmo, Kamis (15/4/2021). 

Saat ini Apple melakukan studi lain bersama Universitas Washington untuk mencari tahu apakah Apple Watch dapat mendeteksi Covid-19 atau tidak.

Studi tersebuti akan melibatkan peserta yang harus memakai Apple Watch sepanjang hari hingga enam bulan ke depan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peserta Dikasih Apple Watch Gratis

Peserta juga akan diberikan Apple Watch untuk mendukung penelitian. Apple akan mencatat jika peserta sakit selama penelitian, dan bakal diberikan alat swab gratis di rumah untuk pemeriksaan Covid-19.

Studi terpisah dan independen oleh para peneliti Mount Sinai sebenarnya menemukan bahwa Apple Watch dapat memprediksi diagnosis COVID-19, seminggu sebelum tes usap hidung PCR dilakukan.

3 dari 4 halaman

Smartphone Akan Bisa Deteksi Covid-19, Kapan?

Teknologi medis kian berkembang pesat sejak manusia perlu mengunjungi rumah sakit atau menemui spesialis untuk hal-hal tertentu.

Saat ini, jam tangan pintar sudah dilengkapi dengan sensor detak jantung, sensor oksigen darah, dan bahkan monitor ECG. Di masa mendatang, smartphone mungkin juga dapat mendeteksi Covid-19.

Peneliti di General Electric, yang baru-baru ini dianugerahi penghargaan National Institute of Health, mengembangkan sensor yang dapat disematkan di smartphone, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai hal, seperti Covid-19.

Diwartakan Ubergizmo, Selasa (13/4/2021), menurut tim peneliti sensor itu memiliki kemampuan deteksi yang sama dengan instrumen analitik yang lebih besar layaknya di laboratorium.

Mereka juga mengklaim bahwa sensor besutannya cukup sensitif sehingga mampu mengisolasi partikel virus tanpa gangguan dari elemen lain.

 

4 dari 4 halaman

Kapan Teknologi Ini Akan Terealisasi?

Namun, kamu jangan berharap untuk melihatnya dalam waktu dekat, karena tim peneliti perlu menghabiskan beberapa tahun ke depan untuk menyempurnakan dan meningkatkan teknologi.

Pun demikian, belum tentu ada jaminan bahwa vendor smartphone akan mengadopsi sensor itu.

Namun sisi positifnya, teknologi seperti itu memungkinkan smartphone bisa memperingatkan kamu akan adanya partikel berbahaya di udara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.