Sukses

Mengenal Brave Search, Mesin Pencari Pesaing Google Search

Liputan6.com, Jakarta - Brave Search akan muncul sebagai pesaing baru di kelas mesin pencarian. Search engine yang menginduk pada Brave Browser ini, mengklaim sebagai mesin pencari yang mementingkan privasi penggunanya.

Saat ini pada laman resmi Brave, ada pemberitahuan bagi yang ingin mencobanya. Cukup dengan memasukkan alamat email pada kolom yang tersedia untuk mendapatkan akses lebih dulu.

Email tersebut, menurut informasi, sebagai sarana informasi yang akan digunakan oleh pihak perusahaan ketika Brave Search telah dirilis.

Pada halaman muka, akan terlihat pesan dengan ukuran huruf yang cukup besar.

“Telusuri tanpa jejak. Brave sedang membangun mesin pencari yang menghormati privasi kamu,” demikian klaim perusahaan seperti dikutip Tekno Liputan6, Kamis (4/3/2021).

Brave Search disebut akan menjadi mesin pencari independen, mengutamakan pengguna dan data pribadi.

Dengan mengintegrasikan Brave Search ke dalam browser-nya, Brave akan menawarkan browser pribadi atau alternatif pencarian multi-platform pertama untuk platform Big Tech.

Brave Search sebagai sebuah Search Engine Results Page (SERP) juga akan tersedia untuk digunakan di browser lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hadir Sebagai Pembeda

Yang membedakan dengan mesin pencari lain, menurut perusahaan, Brave Search memperluas jaminan privasi serupa yang telah dibuat oleh Brave kepada pengguna browser untuk melakukan pencarian.

Ini dimungkinkan karena Brave Search didasarkan pada indeks pencarian yang dibuat secara independen.

Sebagian besar penawaran pencarian di pasar sangat bergantung pada mesin pencari Big Tech.

“Seperti semua produk Brave, Brave Search akan melindungi privasi, mengutamakan pengguna dan transparan, tidak seperti Big Tech,” tulis perusahaan.

Di tengah perhatian banyak orang pada privasi online, menjadi momentum bagi Brave untuk mengumumkan perilisan mengenai mesin pencari yang mementingkan privasi penggunanya.

Brave Search mengklaim tidak akan menggunakan data yang dikumpulkan seperti alamat IP pengguna dan tidak mengharuskan pengguna memiliki akun untuk penelusuran.

 

3 dari 4 halaman

Tak Memiliki Akses ke Pengguna

Pada halaman pertanyaan Brave, terkait penjualan data pengguna pada pengiklan, perusahaan menyebut tidak memiliki akses ke data pengguna.

“Data terkait kampanye iklan teregregasi anonim yang kami kumpulkan digunakan untuk pneghitungan dan pelaporan, tetapi data ini tidak dapat dipetakan kembali ke perangkat atau identitas pengguna dalam bentuk apa pun,” tulis perusahaan.

Tim Brave Search juga mengerjakan filter--disebut Goggles--memungkinkan orang membuat serangkaian sumber tempat hasil penelusuran diambil. Misalnya, orang dapat menggunakan filter untuk hanya menampilkan ulasan produk yang tidak berisi tautan afiliasi.

Filter juga dapat diatur untuk hanya menampilkan hasil dari outlet media independen.

 

4 dari 4 halaman

Browser Hadir di iOS dan Android

Mantan Eksekutif Mozilla, Brendan Eich, mengatakan Brave Search tidak akan dipaksakan sebagai default ketika pengguna ingin menggunakannya.

"Kami akan menjadikannya sebagai alternatif, bukan sebagai default karena kami merasa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," katanya.

Induk mesin penelusuran ini, Brave Browser, tersedia gratis dan digadang sebagai open-source browser web yang dikembangkan oleh Brave Software Inc.

Aplikasi itu telah diluncurkan pada 13 November 2019, dan hadir untuk smartphone Android pada 4 Februari 2021.

Untuk sistem iOS juga telah hadir yakni pada 22 Januari 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini