Sukses

Malware Silver Sparrow Targetkan Macbook Berotak Chip Intel dan M1

Tim peneliti masih belum mengetahui secara pasti cara kerja malware Silver Sparrow dan mekanisme penghancuran diri sehingga dapat menghapus apa pun jejak yang ditinggalkannya.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, tim keamanan siber mendeteksi sekitar 30,000 Macbook--untuk saat ini--telah terinfeksi malware baru yang bernama Silver Sparrow.

Adapun tim peneliti di Red Canary, sebuah firma keamanan siber yang pertama kali mendeteksi malware ini pertama kali pada 18 Februari 2021.

Mengutip Ars Technica via Mashable, Senin (22/2/2021), malware Silver Sparrow ini telah terdeteksi di 153 negara, dengan jumlah kasus tertinggi di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, dan Prancis.

Hingga saat ini, tim peneliti masih belum mengetahui secara pasti cara kerja malware ini dan mekanisme penghancuran diri sehingga dapat menghapus apa pun jejak yang ditinggalkannya.

Red Canary menjelaskan, ada beberapa versi malware Silver Sparrow yang tidak hanya menargetkan Macbook berbasis Intel saja, tetapi juga chipset M1 baru milik Apple.

Hal ini cukup mengejutkan tim peneliti, mengingat Macbook berchipet M1 masih sangat baru di pasaran, dan masih belum banyak celah keamanan yang ditemukan di perangkat milik Apple tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Malware GoSearch 22

MacBook Pro baru besutan Apple. (Doc: Apple)

Lebih lanjut, pekan lalu peneliti keamanan bernama Patrick Wardle telah menemukan aplikasi berbahaya dan ditujukan untuk menyasar chip M1.

Mengutip informasi dari Engadget, Jumat (17/2/2021), malware itu merupakan ekstensi adware bernama GoSearch 22 yang ditujukan untuk browser Safari.

Menurut peneliti, malware ini awalnya dirancang untuk prosesor Intel x86, tapi ternyata kini hadir sebagai varian adware Mac terkenal Pirrit.

 

3 dari 3 halaman

Sama Seperti Adware Lainnya

Rangkaian MacBook Air. (Doc: Apple)

Patrick kepada Motherboard mengatakan malware ini terbilang sama adware pada umumnya, yakni mengumpulkan data pengguna dan memunculkan iklan di layar perangkat, tapi dapat diperbarui dengan fungsi lebih berbahaya.

Mnurut Wardle, kreator malware ini memang sengaja membuatnya untuk memastikan file berbahaya tersebut kompatibel dengan M1.

Sebab, Mac terbaru juga bisa menjalankan aplikasi yang ditujukan untuk chip Intel x86.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.