Sukses

Lebih dari 4.000 Aplikasi Android Curi Data Agama hingga Usia Pengguna

Lebih dari 4.000 aplikasi di Google Play diam-diam mengumpulkan daftar semua aplikasi yang terpasang di smartphone.

Liputan6.com, Jakarta -  Lebih dari 4.000 aplikasi di Google Play diam-diam mengumpulkan daftar semua aplikasi yang terpasang di smartphone.

Data ini rupanya memungkinkan pengembang dan pengiklan untuk membuat profil terperinci tentang pengguna dengan tingkat akurasi mencapai 70 persen.

Profil yang bisa diketahui pengembang dari daftar aplikasi antara lain adalah jenis kelamin, bahasa sehari-hari, agama pengguna, status hubungan, serta negara asal pengguna.

Paling ekstrim, pengembang juga bisa mengetahui data demografis lain seperti usia, ras, hingga pendapatan.

Mengutip laman ArsTechnica, Senin (30/3/2020), ke-4.000 aplikasi tersebut menggunakan API milik Android yang memindai semartphone terkait aplikasi apa saja yang dipasang di perangkat.

Selain daftar aplikasi yang dipasang di smartphone, data lain yang juga diintai adalah tanggal pertama kali aplikasi tersebut dipasang serta kapan update terbaru aplikasi.

Semua informasi yang dikumpulkan kemudian dikirimkan ke pengembang tanpa izin dan notifikasi apapun ke pemilik smartphone.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gara-Gara IAM

Hal ini mungkin terjadi karena adanya Metode Instalasi Aplikasi Android (dikenal dengan IAM). IAM merupakan antarmuka pemrograman aplikasi yang memungkinkan aplikasi berinteraksi diam-diam dengan program lain pada smartphone yang sama.

IAM menggunakan dua metode untuk mengambil berbagai jenis informasi terkait aplikasi apa saja yang dipasang. Keduanya tidak diklasifikasi Google sebagai API sensitif.

Kurangnya informasi tersebut memungkinkan pengembang untuk menggunakannya tanpa diketahui oleh pengguna.

Patut diketahui, sebenarnya tidak semua aplikasi yang mengumpulkan informasi tentang daftar aplikasi yang dipasang bertujuan jahat.

Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti, sebagian pengembang mengumpulkan data aplikasi yang terpasang di smartphone pengguna untuk menjalankan aplikasi berjenis launcher. Dengan informasi ini, aplikasi jenis launcher bisa menyesuaikan homescreen dan menyediakan pintasan.

Selain itu, IAM juga dipakai oleh aplikasi VPN, software backup, pengelola notifikasi, anti-malware, penghemat baterai, dan firewall.

3 dari 3 halaman

Jenis Aplikasi

Para peneliti mempelajari lebih dari 14 ribu aplikasi Android di Google Play dan 7.886 aplikasi dari sumber terbuka. Mereka mencari tahu berapa banyak yang memakai IAM.

Mereka akhirnya menemukan, ada 4.214 aplikasi di Google Play yang menggunakan IAM. Sementara, 228 aplikasi dari sumber terbuka yang memakai IAM.

Adapun jenis aplikasi yang memakai IAM antara lain adalah Gim (73 persen), Komik (71 persen), Personalisasi (61 Persen), Auto dan Kendaraan (54 persen), dan Keluarga (43 persen).

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.