Sukses

Incar Rahasia Militer, Hacker Tiongkok Serang 27 Universitas di AS dan Dunia

Tujuan serangan tersebut adalah untuk mendapatkan akses ke penelitian militer maritim.

Liputan6.com, Jakarta - Hacker Tiongkok menargetkan serangan pada sejumlah universitas di Amerika Serikat (AS) dan seluruh dunia. Tujuan serangan tersebut adalah untuk mendapatkan akses ke penelitian militer maritim.

Informasi ini tertuang dalam sebuah laporan dari perusahaan keamanan siber iDefense, yang diterima The Wall Street Journal.

Metode peretasan yang dilakukan hacker melalui email penipuan phishing yang dikirim ke universitas-universitas.

Email tersebut menyerupai email yang berasal dari kampus lain yang bermitra, tetapi saat dibuka justru terdapat muatan jahat.

Universitas sering dianggap sebagai target paling mudah bagi hacker untuk mendapatkan data soal militer ketimbang perusahaan-perusahaan kontraktor militer. Apalagi, jika universitas tersebut menjalankan penelitian terkait kemiliteran.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Jumat (8/3/2019), ada setidaknya ada 27 kampus yang menjadi target kelompok hacker tersebut.

Termasuk kampus teknologi terkemuka Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Washington, dan kampus-kampus lainnya di Kanada dan Asia Tenggara.

Sayangnya, iDefense tidak menyebutkan nama-nama kampus yang jadi target hacker secara rinci dalam laporannya. Namun, sumber yang tidak mau disebutkan namanya menyebut, Penn State dan Duke University juga masuk dalam daftar target.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sasar Hasil Penelitian Teknologi Bawah Laut

Menurut laporan, serangan siber tersebut difokuskan pada universitas yang mempelajari teknologi bawah laut atau memiliki fakultas dengan latar belakang yang relevan.

Banyak kampus memiliki ikatan dengan lembaga penelitian oseanografi terbesar AS. Ada pula kampus yang memiliki ikatan dengan pusat Angkatan Laut AS.

iDefense meyakini, kampus yang punya ikatan dengan AL AS telah diserang dan terdapat kebocoran data.

Para peneliti menyebut kelompok hacker dengan berbagai panggilan, seperti Temp.Periscope, Mudcarp, hingga Leviathan.

Sejauh ini memang hubungannya dengan pemerintah Tiongkok belum jelas, tetapi kelompok hacker ini memang menarget pada data militer AS.

Para analis percaya bahwa pemerintah Tiongkok mungkin jadi sponsor kelompok hacker ini.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.