Sukses

NASA Kirim Satelit Kembar ke Orbit Bulan

Dua dua satelit robotik berhasil mendarat di bulan pada Ahad (31/12) lalu. Pesawat antariksa kembar, "Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL)", diluncurkan pada 2,6 juta mil ke bulan pada 10 September 2011 untuk menempatkan diri ke orbit bulan pada hari Sabtu dan Ahad.

Liputan6.com, Los Angeles: Dua dua satelit robotik berhasil mendarat di bulan pada Ahad (31/12) lalu. Mereka bertujuan  menyesuaikan pemetaan gravitasi yang telah memasuki orbit satelit alami bumi itu selama akhir pekan.

Pesawat antariksa kembar, "Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL)", diluncurkan pada 2,6 juta mil ke bulan pada 10 September 2011 untuk menempatkan diri ke orbit bulan pada hari Sabtu dan Ahad.

Pada dua bulan berikutnya, orbit satelit bertenaga cahaya itu akan disesuaikan sehingga saat awal fase penelitian pada Maret keduanya akan berada dekat kutub bulan, mendekati putaran orbit dengan ketinggian sekitar 55 kilometer

Ilmuwan akan menyalin keterangan tersebut menjadi peta beresolusi tinggi mengenai keadaan gravitasi di bulan. "Data tersebut akan membuat para ilmuwan memahami apa yang terjadi di bawah permukaan bulan," kata NASA pada Ahad.

Situs foxnwes mewartakan pada Senin (2/1), dua satelit robotik tersebut menempuh perjalanan selama 3,5 bulan dengan jarak tempuh dua setengah juta mil, lebih lama tiga hari dibanding penerbangan langsung dengan Apollo.

"Pop ceria dan bersulang di bulan,"tulis NASA pada Twitter setelah satelit kembar NASA GRAIL, selesai 40 menit melakukan manuver pengereman pada 5 pm EST (22:00 WIB) pada malam tahun baru. Pesawat ruang angkasa kedua mengikuti 25 jam kemudian. Keduanya dibutuhkan untuk misi gravitasi pemetaan rumit yang dijadwalkan pada Maret mendatang.

"Semuanya terlihat baik," tulis tim NASA sebagai dasar kontrol menerima sinyal radio pada Ahad (31/12) mengkonfirmasikan kedatangan pesawat ruang angkasa kedua. "Ini akan menjadi 2012 yang besar." tambahnya. Selama dua bulan ke depan, orbit satelit akan sampai dalam formasi rendah di atas kutub bulan. Sebagai wahana terbang di atas wilayah padat bulan, mereka akan mempercepat sedikit dalam menanggapi tarikan gravitasi yang lebih kuat.

Dengan terus-menerus mengukur perubahan jarak antara dua pesawat, para ilmuwan dapat membuat peta gravitasi bulan. Perubahan dalam kecepatan akan sehalus se-per-sekian mikron per detik. Satu mikron sama lebarnya sel darah merah.

Data akan digunakan untuk model interior bulan. Bagian kunci dari informasi yang masih hilang meskipun lebih dari 100 misi ke bulan sebelumnya, termasuk enam ekspedisi manusia selama 1969-1972 program Apollo NASA.

Para ilmuwan percaya bulan terbentuk ketika sebuah objek seukuran Mars menabrak Bumi sesaat setelah pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Tetapi pertanyaannya bagaimana bulan dapat berevolusi tetap.

Satu pertanyaan lama adalah mengapa sisi jauh bulan begitu berbeda dari sisi permanen wajah bumi. Sisi dekat diisi dengan dataran besar, gelap yang dibentuk letusan gunung berapi kuno, sementara sisi jauh hampir semua terlihat dataran tinggi.

Misi ini dijadwalkan berlangsung selama 82 hari, tetapi jika tenaga surya satelit yang dibangun Lockheed Martin Corp bertahan setelah gerhana bulan berikutnya di bulan Juni, misi yang menghabiskan dana U$ 496.000.000 itu dapat diperpanjang untuk survei pemetaan lebih rinci.(Reuters/Ria Novosti/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.