Sukses

Presiden Erdogan Bakal Boikot iPhone dan Produk-Produk AS di Turki

Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengancam akan memboikot iPhone dan produk-produk Amerika Serikat lainnya gara-gara nilai tukar lira terus menurun dan penahanan pendeta AS.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut, Turki akan memboikot seluruh produk elektronik dari Amerika Serikat (AS), termasuk iPhone. Hal ini dipicu oleh penahanan seorang pastur AS.

Pemicu lain aksi boikot tersebut lantaran kebijakan-kebijakan AS yang dianggap membuat nilai mata uang lira turun.

"Kami akan memboikot produk-produk AS. Jika tidak ada iPhone, masih ada Samsung. Di negara kita ada Venus dan Vestel," tutur Erdogan sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Guardian, Kamis (16/8/2018).

Erdogan menentang sebuah operasi yang disebutnya melawan Turki. "Mereka tidak menahan diri dan menggunakan ekonomi sebagai senjata melawan kami. Sebelumnya mereka mencoba diplomasi, militer, atau upaya untuk menstabilkan sosial dan politik," katanya.

Sekadar diketahui, Pendeta AS Andrew Brunson ditahan atas tudingan spionase dan memprovokasi krisis di Turki. Dia ditahan sejak Oktober 2016, tiga bulan setelah upaya kudeta yang gagal melawan presiden Turki.

Petinggi AS di Turki Jeffrey Hovenier bertemu Brunson pada Selasa dan mendesak resolusi cepat atas kasusnya.

"Kami melanjutkan seruan kami pada otoritas Turki terkait dengan kasus Brunson dan kasus orang AS lainnya yang ditahan secara tidak adil oleh Turki. Pemerintah saya meminta agar kasus-kasus (penahanan warga AS di Turki) diselesaikan dengan adil dan transparan," kata Hovenier.

Menurut laporan CNN, mata tukar uang lira meningkat 6 persen pada Selasa 14 Agustus 2018. Namun dalam beberapa bulan terakhir, nilai tukar mata uang lira terus menurun hingga 25 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

iPhone KW Lebih Populer di Negara Ini

Ada fakta menarik seputar iPhone di Tiongkok. Pada 2016, iPhone 6 sempat dilarang di Tiongkok. Pelarangan ini, lucunya malah dilayangkan sejumlah manufaktur yang meniru smartphone besutan Apple tersebut.

Akibatnya, iPhone 'abal-abal' berseliweran bebas di daratan Negeri Tirai Bambu, bahkan sampai ke e-Commerce lokal sekali pun.

iPhone palsu rupanya bukan hal baru bagi masyarakat Tiongkok. Sebagian besar dari populasi negara itu menggunakan produk besutan vendor lokal yang jelas-jelas dilabeli cap 'KW'.

Kepopuleran iPhone palsu ini bahkan mengalahkan pamor produk aslinya sendiri di Tiongkok.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.