Sukses

Xiaomi Dikabarkan Tertarik Beli GoPro

Xiaomi dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli perusahaan kamera GoPro setelah GoPro menyebut mundur dari bisnis drone.

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi dikenal dengan smartphone-nya. Namun demikian, perusahaan Tiongkok ini juga memiliki produk-produk lain, sebut saja headphone sampai kamera.

Terbaru, menurut Bloomberg, Xiaomi dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli GoPro.

Mengutip laman Android Police, Jumat (13/4/2018), informasi ini merupakan kelanjutan dari pengumuman GoPro pada Januari lalu pihaknya akan meninggalkan bisnis drone.

CEO GoPro Nick Woodman sebelumnya menyebut, dirinya terbuka untuk menjual perusahaan.

"Jika ada kesempatan untuk menggabungkan GoPro dengan perusahaan lebih besar, hal tersebut akan meningkatkan bisnis dan memberikan pengembalian investasi yang lebih baik. Kami menyambut peluang untuk mengeksplorasi hal itu," katanya.

Berdasarkan berita tentang ketertarikan Xiaomi, tampaknya GoPro memang telah menemukan pembeli. Saat ini belum ada rincian tentang hal tersebut, namun mengutip laman The Information, kemungkinan nilai jual GoPro sebesar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

GoPro Mundur dari Bisnis Drone

GoPro mengumumkan langkah yang mengejutkan. Perusahaan itu memutuskan untuk menutup lini bisnis drone-nya karena pasar pesawat nirawak yang dianggap terlalu kompetitif.

Dikutip dari The Verge, Selasa (9/1/2018), pengumuman keluarnya GoPro dari bisnis drone ini diumumkan bersamaan dengan keluarnya laporan keuangan. Karena itu, Karma merupakan produk terakhir dari lini bisnis drone besutan GoPro.

Padahal, dalam laporan keuangan, perusahaan mengakui Karma berhasil berada dalam posisi kedua bisnis drone pada 2017. Namun, persaingan di pasar drone yang begitu kompetitif membuat perusahaan memutuskan untuk mundur dari bisnis pesawat nirawak.

Menurut GoPro, keputusan ini juga diambil karena kebijakan baru di Eropa dan Amerika Serikat secara tak langsung mengurangi jumlah permintaan drone. Faktor tersebut membuat GoPro keluar dari bisnis pesawat nirawak, setelah menjual inventaris Karma yang tersisa.

"GoPro akan melanjutkan layanan dan dukungan untuk konsumen GoPro," tulis perusahaan dalam keterangannya.

 

3 dari 3 halaman

PHK Karyawan

Sebelumnya, GoPro juga dilaporkan telah merumahkan sejumlah besar karyawannya yang berada di bisnis drone.

Melalui surat yang diterima oleh karyawan yang terancam PHK, GoPro menjelaskan, pemutusan hubungan kerja ini merupakan bagian dari restruktur bisnis. Tujuannya untuk menyelaraskan sumber daya dengan bisnis.

Meski pemberitahuan PHK telah diumumkan melalui surat, karyawan-karyawan yang terdampak bekerja hingga menerima gaji pada 16 Februari 2017.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.