Sukses

BRTI: Jaringan Broadband di Kawasan Timur Harus Segera Digelar

Ketika broadband di wilayah timur dibangun maka akan banyak keuntungan yang bisa dirasakan masyarakat sekitar maupun bagi negara.

Liputan6.com, Jakarta - Akses internet mulai merambah ke berbagai daerah di Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan. Akan tetapi, pembangunan fasilitas fiber optik sebagai pendukung utama tersedianya layanan broadband masih timpang antara wilayah barat dan timur Indonesia.

Nonot Harsono selaku Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mendesak pengembangan broadband, terutama di kawasan Timur Indonesia segera diwujudkan. Ia menilai ketika broadband di wilayah timur dibangun maka akan banyak keuntungan yang bisa dirasakan masyarakat sekitar maupun bagi negara.

Dirinya mengaku menyambut baik rencana Telkom untuk menggelar jaringan kabel serat optik yang menghubungkan Manado-Maluku-Papua hingga Manokwari. Perusahaan pelat merah itu juga aktif membangun jaringan kabel serat optik yang menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional, seperti Jakarta - Manado - Hawaii - Amerika Serikat.

"Ini harus diikuti dengan penggelaran jaringan kabel serat optik di darat yang menjangkau semua kecamatan di seluruh Tanah Air, dikombinasi dengan jaringan radio yang lebih layak untuk wilayah yang luas namun kepadatan penduduknya rendah," tambah Nonot di Jakarta.

Pria yang juga berprofesi sebagai dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ini, menyarankan agar tindak lanjut dari penggelaran jaringan broadband itu berjalan secara insentif dari Pemerintah guna menarik para pelaku usaha di luar operator besar untuk bersama-sama berinvestasi di wilayah Indonesia bagian timur.

"Menkominfo telah berkomitmen untuk mengakui dan memperhitungkan pembangunan jaringan broadband di Indonesia timur sebagai bentuk kontribusi pelayanan universal (USO). Maka andai komitmen ini segera bisa diwujudkan, tentu operator akan lebih bergairah dan tidak ragu untuk berinvestasi di wilayah yang skala ekonominya kurang layak," ujar Nonot.

(den/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini