Sukses

Hendrik Tanuwijaya lahir di Bekasi, 4 Januari 1979. Ia meninggal pada umur 37 tahun karena mengidap komplikasi jantung dan ginjal.

Informasi Pribadi

  • ProfesiKomedian
  • LahirBekasi, Jawa Barat
  • Tanggal4 Januari 1979
  • MeninggalTasikmalaya, Jawa Barat
  • KarierTawa Sutra Super Hero Kocak

Hendrik Tanuwijaya lahir di Bekasi, 4 Januari 1979. Ia meninggal pada umur 37 tahun karena mengidap komplikasi jantung dan ginjal. Ia dikenal dengan nama panggung Hendrik Ceper. Namanya melambung ketika bergabung dengan acara sketsa komedi "Tawa Sutra".

Pengobatan Dibantu Negara

Hendrik Ceper masih terbaring lemah di Rumah Sakit daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. Komedian bertubuh mungil itu dikabarkan mengalami gangguan pada jantung. Selain jantung, ginjal Hendrik juga bermasalah.

Saat dijenguk oleb Ustaz Zacky Mirza dan Daus Mini, Hendrik Ceper masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Menurut, Zacky Mirza, kondisi tersebut lantaran Hendrik Ceper tak bisa menahan sakit yang sedang dideritanya.

Zacky Mirza dan Daus Mini datang tak hanya dengan tangan kosong. Keduanya berusaha sedikit membantu biaya pengobatan Hendrik Ceper meski dikabarkan Hendrik Ceper dapat bantuan dari pemerintah.

Pernah Jadi Buruh Pabrik

Sebelum akhirnya ginjal dan jantungnya terserang, dikabarkan Hendrik memiliki gangguan asma. "Kan awalnya asma, dibantu obat pakai BPJS," ucap Ustaz Zacky Mirza saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (2/7/2016).

"Kalau yang diinfoin dokter baru yang itu saja, asma, ke sininya katanya sudah menyebar kemana-mana. Belum ada perkembangan sama kayak dua hari terakhir," sambung sahabat komedian ini.

Asma yang diderita Hendrik Ceper kemungkinan lantaran dirinya sempat bekerja di sebuah pabrik. Zacky Mirza mengetahui hal tersebut saat dirinya bertemu dan berbincang dengan Hendrik Ceper.

"Kalau ngobrol langsung cuma beberapa kali, itu juga ketemu pas syuting saja kan, jadi enggak banyak ngobrol. Kalau enggak salah dia kerja di pabrik," Zacky Mirza menerangkan.

Hidup Sederhana, Dihibur Ayam Pelung

Hendrik Ceper rela meninggalkan Jakarta dan hidup selayaknya masyarakat biasa. Namun, kehidupan Hendrik Ceper dan Nur Zalilah boleh dikatakan penuh keprihatinan untuk ukuran seorang selebritas.

Selain istri dan anak, seekor ayam pelung peliharaan Hendrik Ceper menjadi sumber kebahagiaannya hidup di rumah sederhananya. Saking cintanya, Hendrik tidak mau menjualnya bahkan di saat kondisi keuangannya tengah menurun.

Meski begitu, tidak pernah ada kata mengeluh dari mulut Hendrik Ceper. Walau sudah jarang tampil di layar kaca, bintang sitkom Tawa Sutra ini tidak menyerah terus mencari rezeki.