Sukses

Donny van de Beek adalah pemain sepak bola Profesional asal Belanda yang saat ini dipinjamkan ke Everton dari Manchester United

Informasi Pribadi

  • ProfesiAtlet Sepak Bola
  • NamaDonny van de Beek
  • Tempat LahirAmersfoort, Belanda
  • Tanggal Lahir18 April 1997
  • KebangsaanBelanda
  • KlubManchester United
  • PosisiGelandang
  • Nomor Punggung34
  • Tinggi/ Berat Badan184/74
  • PasanganEstelle Deborah Bergkamp

Karier Junior

  • Akademi Veensche Boys(2004-2008)
  • Akademi Ajax(2008-2012)
  • Ajax U-17(2012-2014)
  • Ajax U-19(2014)
  • Ajax U-21(2014-2016)

Karier Senior

  • Ajax175 main, 41 gol (2016-2020)
  • Manchester United50 main, 2 gol (2020-Sekarang)
  • Everton - Pinjaman(2022-Sekarang)

    Karier Tim Nasional

    • Belanda U-1716 main, 2 gol (2013-2014)
    • Belanda U-1920 main, 4 gol (2014-2016)
    • Belanda U-202 main, 0 gol (2016)
    • Belanda U-213 main, 1 gol (2016-2017)
    • Belanda19 main, 3 gol (2017-Sekarang)

    Donny van de Beek merupakan pesepakbola profesional asal Belanda. Lahir di Kota Amersfoort, 18 April 1997, kini van de Beek tengah dipinjamkan Manchester United (MU) ke Everton.

    Pemain bertingg 184 cm ini terpaksa dipinjamkan karena menumpuknya pemain gelandang di dalam skuat MU. Disisi lain, van de Beek ingin memiliki menit bermain reguler guna menjaga kans nya untuk dipanggil Timnas Belanda dan merumput di ajang Piala Dunia Qatar 2022.

    Maklum, sejak diboyong MU pada 30 Agustus 2020 lalu, van de Beek tidak pernah mendapat kepercayaan untuk memperkuat tim utama. Ia hanya bermain sesekali ketika pemain bintang MU seperti Bruno Fernandes atau Paul Pogba absen dari tim.

    Alhasil, van de Beek memiliki statistik yang cukup payah selama membela MU. Tercatat, van de Beek baru 50 kali berseragam Setan Merah di pelbagai kompetisi dan hanya mengoleksi 2 gol.

    Awal Karier

    Kecintaan van de Beek kepada si kulit bundar diturunkan dari Sang Ayah, Andre van de Beek. Kebetulan, Sang Ayah merupakan suporter fanatik salah satu klub terbesar di Eredivise Belanda, Ajax. Sehingga, van de Beek kerap diajak oleh Sang Ayah untuk menonton pertandingan Ajax ke stadion.

    Momen pertama van de Beek menginjakkan kaki di Johan Cruyff Arena dimulai ketika usianya menginjak 5 tahun. Sang Ayah memboyong van de Beek muda ke stadion agar dirinya dapat tumbuh sebagai anak yang memiliki hobi serupa dengan Sang Ayah.

    Namun, van de Beek nyatanya lebih tertarik untuk mendalami dunia sepak bola. Tak hanya ingin menonton pertandingan ke stadion, van de Beek ingin terjun langsung di lapangan dan menjadi pemain penting yang teriyaki puluhan ribu penonton.

    Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini akhirnya mulai menjajaki kariernya sebagai pemain sepak bola di Akademi Veensche Boys. Ia mulai aktif mempelajari sepak bola di umurnya yang baru genap berusia 7 tahun.

    Lambat laun, bakat van de Beek dalam mengolah si kulit bundar mulai terlihat. Para pelatih akademi pun merasa kagum dengan kemampuan yang dimiliki pemain berambut pirang ini. Sehingga, tak butuh waktu lama bagi dirinya untuk menembus Akademi Ajax.

    Pada tahun 2008, van de Beek berkesempatan untuk menimba ilmu bersama Ajax. Lagi-lagi, ia mampu menyerap ilmu yang diberikan dengan cepat dan tumbuh sebagai pesepakbola andal. Para pemandu bakat Ajax pun melihat potensi besar yang ada di dalam diri van de Beek.

    Sehingga, enam tahun berselang, tepatnya ketika van de Beek menginjak usia 17 tahun, ia disodorkan kontrak oleh Ajax untuk memperkuat tim kelompok umur. Saat itu, ia disodorkan kontrak selama tiga tahun pada Agustus 2014.

    Tanpa pikir panjang, van de Beek menyetujui kontrak yang disodorkan manajemen Ajax. Tentu bagi van de Beek dan kebanyakan remaja di Belanda, membela Ajax adalah sebuah kebanggaan. Terlebih, Ajax sudah dikenal dengan raihan prestasinya yang begitu menjulang dan keahliannya dalam menyulap pemain Belanda menjadi pemain berkelas dunia.

    Kemampuan Olah Bola Mumpuni

    Usai menandatangi kontrak sebagai pemain muda Ajax, penampilan van de Beek mulai terlihat kala membela Jong Ajax di Eerste Divisie atau divisi kedua Liga Belanda. Bersama Jong Ajax, van de Beek berhasil mempertontonkan kemampuan briliannya dalam menggiring dan mengumpan bola.

    Kecerdikannya dalam membuka ruang kosong pun menjadi salah satu faktor utama dirinya dipanggil ke tim utama Ajax. Waktu itu, November 2015, van de Beek dipanggil ke dalam skuat utama untuk memperkuat Ajax di Liga Europa. Ia dipersiapkan sebagai salah satu pemain yang akan berhadapan dengan klub Skotlandia, Celtic.

    Pada kesempatan perdananya membela tim utama Ajax di Liga Europa, van de Beek turut mendapat menit bermain. Walau tidak banyak, setidaknya ia berhasil menjaga asa kemenangan Ajax dengan skor akhir 2-1.

    Penampilannya di Liga Europa pun membawanya kembali dipanggil tim utama Ajax, kali ini ia memperkuat Ajax di Eredivisie. Ia melakukan debut pertamanya di Liga Belanda saat Ajax menang 2-0 kontra PEC Zwolfe.

    Tak berheti sampai di sana, pelatih Ajax saat itu, Frank De Boer bahkan terkesan dengan kemampuan van de Beek. Ia pun memberikan kesempatan secara terus-menerus kepada van de Beek untuk memperkuat tim utama Ajax. De Boer juga tidak menentukan jangka waktu van de Beek di tim utama, selama dirinya menampilkan penampilan cemerlang, van de Beek akan tetap berada di skuad utama.

    Bergabung ke Manchester United

    Usai diberi banyak kesemapatan oleh De Boer, van de Beek sukses menembus tim utama dan bermain secara reguler pada musim 2017/18. Dari 35 laga yang tersedia di Eredivisie, van de Beek tampil di 34 laga dengan menorehkan 11 gol.

    Kecemerlangan penampilan van de Beek pada musim itu juga membuatnya diisukan bakal hengkang ke beberapa klub besar, salah satunya Tottenham Hotspur. Namun, saat itu, The Lili Whites hanya memantau sejauh apa perkembangan van de Beek.

    Walau belum ada klub besar di luar Eredivise yang berminat menggunakan jasanya, van de Beek tetap bermain cemerlang di musim-musim berikutnya. Ia tetap menjadi pilihan utama juru taktik Ajax dan membuktikan peran sentralnya sebagai gelandang serang.

    Ketertarikan dari klub besar baru datang pada penghujung musim 2019/20. Raksasa Liga Inggris MU berminat menggunakan jasanya. Setan Merah tengah mencari sosok gelandang kreatif yang dapat mengisi peran secara bergantian dengan Bruno Fernandes.

    Dikaitkan dengan klub sebesar MU, van de Beek sejatinya tak pikir panjang. Apalagi, eks pemain MU, Edwin van Der Sar, menjabat sebagai salah satu petinggi di Ajax. Van de Beek pun dapat dengan mudah berkonsultasi dan bertanya kepada kiper legendaris tersebut terkait kemungkinan kepindahannya ke MU.

    Benar saja, tak lama dikaitkan hengkang ke Old Trafford, Setan Merah langsung mengumumkan kepindahan van de Beek menjelang penutupan bursa pemain. Ia ditebus dengan mahar 35 juta poundsterling atau sekitar Rp692 miliar.

    Kurang Menit Bermain

    Kepindahan van de Beek ke MU bisa dibilang kurang beruntung. Pasalnya, van de Beek kurang mendapat menit bermain. Di bawa manajer saat itu, Ole Gunnar Solskjaer, van de Beek kerap menghabiskan waktu mengisi bangku cadangan.

    Niat Ole mencari pelapis Bruno dan Pogba ketika meneken kontrak van de Beek tampaknya tak sesuai yang direncanakan. Ketika dua pilar ini absen, terkadang van de Beek tak jadi opsi utama untuk menggantikannya.

    Di musim pertamanya berseragam Setan Merah, van de Beek hanya bermain s ebanyak 19 kali di Liga Inggris. Itu pun ia mulai dari bangku cadangan. Mungkin, penampilannya sebagai starter tim bisa dihitung jari.

    Disisi lain, van de Beek memang kalah bersaing dengan Scott McTominay, Fred dan Nemanja Matic guna mendampingi Paul Pogba dan Bruno Fernandes. Alhasil, Ole kerap berpikir dua kali untuk menurunkannya dalam pertandingan.

    Dipinjamkan ke Everton

    Usai satu setengah musim membela MU, van de Beek memutuskan untuk mencari klub anyar yang ingin memberinya lebih banyak menit bermain. Pada pertengahan musim 2021/22, van de Beek pun meminta izin kepada pelatih semetara MU, Ralf Rangnick, agar dirinya dipinjamkan ke klub lain.

    Rangnick sendiri tampaknya tak ingin menahan van de Beek. Sebab, pemain Timnas Belanda ini kurang masuk ke dalam skema permainannya dan masih banyak opsi pemain lain yang mirip seperti van de Beek.

    Alhasil, pada awak Februari 2022, van de Beek dengan senang hati mengumumkan dirinya menjadi pemain Everton. Ia dipinjam Everton dari MU hingga akhir musim nanti. Van de Beek pun bakal bekerja sama dengan legenda Chelsea, Frank Lampard, yang baru didaulat sebagai pelatih anyar Everton.

    "Sekarang saya bisa katakan saya pemain Everton. Saya sangat senang dan tidak sabar untuk membantu tim," ujarnya seperti dilansir situs resmi Everton.