Sukses

Informasi Umum

  • PengertianPT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau dikenal Bank Banten adalah salah satu perusahaan perbankan di Indonesia.
  • LokasiSerang, Banten
  • Didirikan1992

    Bank Banten Kembali Kelola Rekening Kas Umum Daerah

    PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten (BEKS) dalam status Bank Sehat dan telah beroperasi secara normal. Status ini disematkan setelah Bank Banten berhasil memenuhi empat persyaratan dari sisi permodalan, likuiditas, penyelesaian kredit bermasalah dan penggantian jajaran manajemen.

    Selaras dengan kembalinya Bank Banten menyandang status sebagai Bank Sehat, Manajemen Bank Banten pun telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan usaha Bank Banten untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.

    “Penetapan status Bank Banten sebagai Bank Sehat tersebut menjadi semangat kami untuk melaju menuju transformasi dan perbaikan dari segi kinerja bisnis dan struktur keuangan.” Ujar Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).

    Momentum tersebut dipergunakan dengan baik oleh Manajemen Bank Banten untuk mendapatkan kembali kepercayaan Pemerintah Provinsi Banten selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) Bank Banten.

    Penunjukan kembali Bank Banten sebagai bank pengelola Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Provinsi Banten merupakan komitmen besar dari PSPT untuk mendukung perbaikan kinerja Bank Banten.

    Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan, Pemprov Banten telah secara resmi menunjuk PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk sebagai pengelola RKUD.

    Hal itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Banten Nomor 580/Kep.126-huk/2021 tanggal 28 Mei 2021 tentang Penunjukan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk Cabang Khusus Serang Sebagai Tempat Penyimpanan Uang Milik Pemerintah Provinsi Banten.

    “Selanjutnya SK Gubernur Nomor 583/Kep.127-huk/2021 tanggal 28 Mei 2021 tentang Penetapan Rekening Kas Umum Daerah Provinsi Banten pada PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk Cabang Khusus Serang, dengan demikian seluruh transaksi keuangan APBD Pemerintah Provinsi Banten dikelola oleh Bank Banten” ujar Rina.

    “Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Banten karena telah memberikan kepercayaannya kembali pada Bank Banten untuk melakukan pengelolaan RKUD Provinsi Banten. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Banten, kami optimis untuk segera mencetak laba dan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk kemajuan Provinsi Banten.” Ungkap Agus.

     

    Sejarah Bank Banten

    Dalam sejarahnya, pada tahun 1950-an, sebuah bangunan bergaya Art Deco berdiri di sebuah sisi Pandeglang, Banten, dengan tulisan gagah terpampang di depannya: Bank Banten.

    Bank tersebut menjadi ikon Ibu Kota Daerah Swatantra Tingkat II Kabupaten Pandeglang, sekaligus menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di wilayah Karesidenan Banten.

    Pendirian bank ini tak lepas dari kiprah para veteran pejuang kemerdekaan Indonesia. Awalnya, dari terbitnya Keputusan Menteri Pertahanan RI nomor 193 tahun 1950 tertanggal 9 Mei 1950, tentang prosedur pengembalian tenaga darurat TNI ke masyarakat, semasa clach atau agresi militer Belanda kedua.

    Keputusan itu berisi; (1) bagi yang ingin masuk TNI, diberikan kesempatan melalui keuring (tes/ujian), (2) bagi yang tidak ingin masuk TNI, dan/atau yang tidak lulus keuring, akan dikembalikan ke masyarakat disertai perlakukan/pemberian berupa Surat Keputusan demobilisasi, surat tanda penghargaan, demobilisasi paket pakaian, dan demobilisasi bonus untuk satu kali pemberian (eenmalig).

    Mayor Raden Sjachra Sastrakusumah, petinggi militer yang pernah menjadi komandan Sektor XV Pandeglang menggagas mendirikan sebuah instelling koperasi dan perbankan milik para veteran.

    Dari upaya tersebut, terkumpul sekitar 5 ribu pejuang kemerdekaan. Namun, di periode pertama hanya 3.733 pejuang yang mendapatkan tunjangan Rp187,30 per orangnya.

    Dengan dana itu para veteran sepakat menggunakan dananya sebagai modal usaha. Perinciannya Rp 100 dari dana yang ada selanjutnya dijadikan modal saham untuk pendirian Bank Banten, lalu Rp50 disalurkan kepada Koperasi Desa dan Rp 20 disampaikan ke Pusat Koperasi bernama Laksana di Pandeglang. 

    Selanjutnya dana Rp1 disumbangkan ke Yayasan Beasiswa Pandeglang, biaya administrasi sebesar Rp 2,30 sedangkan sisanya sebesar Rp 14 merupakan bagian pegangan milik para demobilisant.

    Hingga akhirnya pada 27 September 1954, Raden Sjachra Sastrakusumah, bersama 8 rekan sejawatnya mendirikan lembaga perbankan berbasis koperasi bernama Maskapai Andil Indonesia (MAI) Bank Banten, yang berpusat di Daerah Swatantra Tingkat II Pandeglang.

    Perkembangan MAI Bank Banten, mencapai puncaknya pada 1957. Puncaknya ketika berhasil mendirikan gedung megah di jantung Kabupaten Pandeglang yang peresmiannya digelar meriah pada Senin, 9 September 1957. Bahkan akhirnya mampu membuka cabang di Jakarta dan Bandung.

    Pembukaan selubung prasasti dilakukan Bapak Koperasi Indonesia, Dr. Muhammad Hatta, didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mayor AH Nasution, Gubernur Bank Indonesia Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Ini menandai semangat juang para veteran dalam mengembangkan kekuatan ekonomi di Indonesia.

    Namun sayang, selang 10 tahun, bank kebanggaan masyarakat Banten di zamannya itu mengalami kebankrutan. Hingga akhirnya pada 1997, Pemerintah Kabupaten Pandeglang membongkar bangunan bank yang sudah rusak karena termakan zaman itu.

    Kini, sisa kebanggaan masyarakat Banten hanya menyisakan sebuah nama 'Jalan Bank Banten' yang berada dekat Alun-Alun Pandeglang. Bekas bangunan bersejarah tersebut telah berganti menjadi gedung Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI).