Berita Abrasi Air Laut Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Sekitar tahun 1990-2000 an, persawahan di Dusun Rejosari Senik mulai berubah secara perlahan menjadi tambak ikan sebelum akhirnya tenggelam....

02:03
Regional
VIDEO: Gelombang Abrasi di Pantai Kuta

KAI Daop 9 Jember Tambah Gerbong Eksekutif di KA Wijayakusuma dan Ranggajati Saat Libur Panjang Waisak
Ramaikan Tren Buah Premium, Nanas Ruby Glow Dijual hingga Rp6,5 Juta per Buah
Telah dibaca 0 kali
Wabah DBD Hantui Warga Kota Tasikmalaya, 6 Orang Meninggal Dunia
Telah dibaca 0 kali
Berkas Dinyatakan Lengkap, Begini Potret Siskaeee Jelang Kasus Film Porno Naik ke Persidangan
Telah dibaca 0 kali
7 Fakta Menarik Komet Hale-Bopp
Telah dibaca 0 kali
Kisah Habib Munzir Al-Musawwa, Ulama yang Mudah Bermimpi dengan Rasulullah SAW
Telah dibaca 0 kali
Gara-gara Helm 'Ratusan Juta', Pria Asal Sulawesi Ditangkap Polisi Pekanbaru
Telah dibaca 14 kali
PAN Tak Tutup Pintu Dukung Anies di Pilgub Jakarta
Telah dibaca 14 kali
Video Pengantin Direkam Bareng Tim Dapur Banjir Pujian, Pencuci Piring Jadi Sorotan
Telah dibaca 7 kali
Hindari 11 Pekerjaan Ini di Akhir Zaman, Azabnya Sangat Pedih
Telah dibaca 0 kali
Pesan Kerukunan dan Toleransi Beragama dari Kota Bandung Jelang Hari Raya Tri Suci Waisak
Telah dibaca 91 kali
Menelusuri Kehebatan 6 Gelandang Terbaik Real Madrid Sepanjang Masa
Telah dibaca 98 kali
Polres Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Ribuan Benih Lobster Lewat Kargo
Telah dibaca 112 kali
BTS Tersandung Dugaan Manipulasi Grafik, Badan Konten Korea Bakal Investigasi HYBE
Telah dibaca 84 kali
Deep-Sky Object Menarik yang Ditemukan Para Astronom
Telah dibaca 91 kali

Advertisement

Advertisement

Potret rumah-rumah yang tersisa dan tenggelam akibat perubahan ikim di Rejosari Senik, Demak, Jawa tengah, Minggu (5/5/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Dusun Rejosari Senik yang dulu dihuni 225 kepala keluarga (KK) saat ini kosong melompong dan hanya dihuni satu kepala keluarga. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sekitar tahun 1990-2000 an, persawahan di Dusun Rejosari Senik mulai berubah secara perlahan menjadi tambak ikan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)

Pak Carmad merupakan warga asli kampung Pisangan, Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Ia mengalami langsung dampak perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. (merdeka.com/Imam Buhori)

Warga Desa Timbulsloko Demak menggelar upacara bendera di tengah permukiman mereka yang mulai menyatu dengan laut akibat perubahan iklim. (Liputan6.com/ Dok @timbulslokoban1)

Foto udara hunian warga kawasan Kampung Muara Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong yang terdampak abrasi laut di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). (merdeka.com/imam buhori)

Ancaman abrasi laut yang ada sejak tahun 1990-an. (merdeka.com/imam buhori)

Saat ini hanya tersisa 300 KK yang masih bertahan di tengah gempuran ombak dan kenaikan muka air laut. (merdeka.com/imam buhori)

Intip Aksi Kapolres Pati, AKBP Christian Tobing Tanam Mangrove

Sejumlah bangunan pondok wisata Blue Ocean, diterjang gelombang / Liputan6.com

kuta thumbnail

Kementerian PUPR membangun blok Beton 3B di Pantai Happy Buleleng, Bali dan Pantai Daruba, Morotai Selatan. (Dokumen Kementerian PUPR)

penanaman 5 ribu pohon Mangrove itu dimulai sejak 3 tahun lalu

Dua orang siswi melewati pelataran bekas rumah yang terkena dampak abrasi di pantai Muara Gembong, Bekasi, Selasa, (26/7). Tingkat abrasi yang tinggi menyebabkan sejumlah rumah terkikis dan beberapa sekolah terendam air laut. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Siswa MI Mansyaul Huda melewati pelataran sekolah yang terkena dampak abrasi pantai Muara Gembong, Bekasi, Selasa, (26/7). Tingkat abrasi yang tinggi menyebabkan sejumlah rumah terkikis dan beberapa sekolah terendam air laut. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Suasana belajar mengajar di MI Mansyaul Huda yang terkena dampak abrasi di pantai Muara Gembong, Bekasi, Selasa, (26/7). Tingkat abrasi yang tinggi menyebabkan sejumlah rumah terkikis dan beberapa sekolah terendam air laut. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sejak dua hari ini gelombang pasang terus menggerus tanah daratan sejauh 10 meter dari bibir pantai. (Dewi Divianta/Liputan6.com)