Sukses

Sejumlah Truk Penambang Pasir Terjebak Aliran Lahar Dingin Semeru, Tidak Ada Korban Jiwa

Sejumlah truk penambang pasri yang beroperasi di daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo di Desa Jogosari, Lumajang, terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru

Liputan6.com,Lumajang Sejumlah truk penambang pasir yang beroperasi di daerah  Aliran Sungai (DAS) Regoyo, Desa Jogosari, Lumajang, terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru.

"Ada sejumlah truk yang terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru, namun sebelumnya kami sudah mengimbau kepada para penambang pasir untuk waspada karena cuaca ektrem,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono, Sabtu (9/3/2024).

BPBD Lumajang dan relawan selalu memberikan sosialisasi kepada para penambang pasir untuk berhati-hati ketika cuaca mendung dan hujan deras mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru.

“Kami juga sudah memberi peringatan kepada para penambang pasir yang bekerja di daerah aliran lahar dingin semeru bahwa selama sepekan ke depan akan terjadi cuaca ekstrem berdasarkan informasi dari BMKG,” paparnya.

Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian terjebaknya truk penambang pasir di aliran lahar dingin Gunung Semeru di Desa Jogosari, Namun jumlah truk yang terjebak lebih banyak dibandingkan beberapa hari lalu.

“Informasi getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru tercatat amplitude maksimum 16 mm, sehingga debit aliran lahar dingin cukup deras,” tambahnya.

Yudi menjelaskan, banjir lahar dingin Gunung Semeru yang cukup deras tersebut masih aman dan terkendali berada di jalurnya, sehingga tidak sampai meluber ke permukiman penduduk

Berdasarkarkan video amatir yang beredar, tercatat sebanyak enam truk penambang pasir terjebak di aliran lahar dingin Gunung Semeru. Saat ini para penambang  berusaha mengevakuasi kendaraan truk agar tidak terseret derasanya aliran banjir lahar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terjadi Satu Kali Gempa Getaran Banjir

Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Awli  menyebutkan bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada 8 Maret 2024 pukul 12.00-18.00 Wib menunjukan adanya getaran banjir.

“Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitude 16 mm , dan lama gempa 9.300 detik,” tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.