Sukses

Jatah Pupuk Bersubsidi Tahun 2024 di Banyuwangi Berkurang 50 Persen

Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, menyatakan untuk jatah alokasi pupuk bersubsidi yang diterima petani di daerahnya dari pemerintah pusat tahun 2024 ini menurun drastis

Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyatakan untuk jatah alokasi pupuk  bersubsidi yang diterima petani di daerahnya dari pemerintah pusat tahun 2024 ini menurun drastis.

Dinas Pertanian, telah mengusulkan sesuai elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK),  yaitu kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2024 yang diajukan meliputi  49.139,74 ton urea dan 60.045,37 ton NPK.

Namun alokasi yang diterima Dinas Pertanian Banyuwangi masih jaun dari harapan. Tahun ini petani Banyuwangi hanya mendapatkan alokasi pupuk 25.947,68 ton untuk urea, dan 17.642,36 ton untuk pupuk NPK.

“Untuk secara umum dari alokasi yang ditetapkan tentunya berkurang dari usulan kebutuhan yang kita ajukan,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda, Sabtu (13/1/2024).

Kata Ilham, data realisasi pupuk bersubsidi tersebut menunjukan bahwa dari usulan kebutuah pupuk urea dan NPK hanya terpenuhi sekitar 50 persen saja dari usulan yang diajukan.

"Kondisi ini memang  terjadi secara nasional, alokasi pupuk bersubsidi yang digelontorkan Kementerian Pertanian memang ada penguangan,” tambahnya.

Meski demikian menurut Ilham, Menteri Pertanian menegaskan bahwa Presiden Jokowi menyetujui tambahan alokasi anggaran pupuk bersubsidi sehingga diperkirakakan akan mencukupi kebutuhan pupuk petani.

“Sudah diumumkan oleh pemerintah pusat nanti aka nada tambahan subsidi, dan Insya allah tambahan tersebut mencukupi kebutuhan petani,” tegasnya.

Sementara itu, kata Ilham, Dinas Pertanian  akan terus berupaya mencukupi kebutuhan pupuk petani melalui berbagai program yang telah disiapkan.

Apalagi Bupati Banyuwangi telah memprogramkan bantuan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai salah satu program unggulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inovasi Gunakan Pupuk Alternatif

Tidak hanya itu, Dinas Pertanian juga akan melakukan inovasi cek pupuk bersubsidi dengan solusi berkualitas (Cek Pubertas) yaitu dengan mengembangkan RUPA (Rumah Layanan Pupuk Alternatif) minimal dua lokasi di setiap kecamatan.

Di dalam RUPA, petani di samping diberikan bantuan POC juga diberikan bimbingan teknis (Bimtek) pembuatan pupuk alternatif yaitu pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan pupuk organik cair/ padat yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan hidup para petani  itu sendiri.

“Pastina pengembangan  inovasi ini dengan menggunakan pupuk alnternatif, untuk melengkapi kekurangan dan ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi,” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.