Sukses

Taufiq Ismail dan Zawawi Imron Gelorakan Puisi Bebas Korupsi di Kampus Unusa

Budayawan kenamaan Taufiq Ismail dan Zawawi Imron menggelorakan puisi 'Kebangkitan Bangsa Bebas Dari Korupsi' di depan ratusan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Liputan6.com, Surabaya - Budayawan kenamaan Taufiq Ismail dan Zawawi Imron menggelorakan puisi 'Kebangkitan Bangsa Bebas Dari Korupsi' di depan ratusan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Taufiq Ismail usai membaca puisi berjudul "Kita Merindukan Anak-anak Indonesia" mengaku prihatin dengan masalah yang dihadapi negeri ini lantaran budaya baca buku sangatlah kurang.

“Salah satu masalah besar yang dihadapi negeri kita, adalah anak-anak didik kita, anak-anak kita sendiri itu budaya baca bukunya kurang sekali,” ucapnya, Senin (29/5/2023).

Bahkan, lanjut Taufiq Ismail, para sastrawan telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mengatasinya. Kemudian membantu Pemerintah, membantu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengatasi masalah ini.

“Bertahun-tahun ini sudah berjalan tapi belum mencapai hasil yang diinginkan,” keluh Taufiq Ismail.

Sementara Zawawi Imron mengajak seluruh mahasiswa agar selalu belajar dan belajar. Lebih dari itu, Zawawi juga meminta kepada mahasiswa agar memupuk keindahan dalam hati. Sebab di dalam hati yang bersih dan indah, akan menciptakan karya puisi yang indah pula.

“Barang siapa yang tidak memiliki hati yang indah, maka tidak akan mampu merasakan keindahan sesuatu ciptaan Allah SWT,” ungkapnya.

Tak lupa, Zawawi berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menghormati ibu. Pesan ini dibacakan langsung oleh Zawawi dalam karya puisi fenomenalnya berjudul Ibu.

“Pertama ibu yang harus kita hormati. Kedua, guru-gurumu,” ungkapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stop Korupsi

Rektor Unusa Achmad Jazidie dengan tegas menyerukan agar jangan ada lagi praktik korupsi yang terjadi di Indonesia. Stop korupsi! Berhenti sampai di sini. Biarkan mereka yang tidak bisa diingatkan, pada akhirnya meninggalkan dunia ini. Tapi, adik-adik jangan ada niat mewarisi kebiasaan yang mengerikan ini, yang membuat negeri ini nggak maju.

“Cara terbaik mencegah korupsi, adalah menindak tegas para koruptor. Itu cara terbaik agar korupsi tidak terjadi berulang di negeri ini,” tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.