Sukses

Kasus Demo Mahasiswa UMMAD Madiun, Diktilitbang PP Muhammadiyah Minta Utamakan Dialog

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengaku juga sudah mempelajari semua tuntutan dan isu yang berkembang dalam aksi unjuk rasa mahasiswa UMMAD tersebut.

Liputan6.com, Madiun - Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah angkat bicara terkait demo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) di Kantor Majelis Diktilitbang PPM pada Jumat (24/3/2023).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyayangkan adanya aksi unjuk rasa tersebut. Persoalan tersebut dinilai bisa didialogkan bersama pimpinan universitas secara baik-baik karena pimpinan selalu terbuka terhadap aspirasi dari siapa pun.

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengaku juga sudah mempelajari semua tuntutan dan isu yang berkembang dalam aksi unjuk rasa mahasiswa UMMAD tersebut. 

Kesimpulannya didapati bahwa tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa itu lebih banyak tidak adanya kesesuaian dengan kondisi dan perkembangan yang sebenarnya. Untuk itu PP Muhammadiyah mengajak semua pihak mengedepankan tabayun (dialog). 

Ketua PP Muhammadiyah KH Dahlan Rais, menjelaskan sebelumnya Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah telah menunjuk Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai universitas pembina di Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) Madiun. Termasuk menunjuk Rektor UMS, Sofyan Anif untuk memimpin sementara di UMMAD. 

"SK (Surat Keputusan) penugasan kepada UMS untuk membina UMMAD.  Termasuk juga penugasan kepada Pak Rektor UMS sekaligus. Yang dilakukan yakni memimpin, memperbaiki dan memajukan UMMAD. Saya lihat yang sudah dilakukan memperbaiki sarana prasarana, sistem organisasi dan pembelajaran,” kata Dahlan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/3/2023). 

Dahlan menambahkan, dalam penugasan itu Rektor UMS tidak sendirian tetapi juga mengerahkan SDM (Sumber Daya Manusia) ke UMMAD untuk mempercepat perbaikan. 

“Termasuk membawa pendanaan ke UMMAD dengan pendanaan yang cukup besar. Jadi tidak betul kalau dikatakan cari makan. Karena ini tugas besar dari PP Muhammadiyah. Sekali lagi ini tugas pembenahan, memastikan jalannya organisasi itu dengan baik. Pembangunan fisik sudah banyak berubah. Bukan untuk bermaksud apa-apa, semata-mata melaksanakan tugas PP memajukan UMMAD. Ini ibarat legan golek momongan. Meski momongannya itu dari penugasan PP,” ucap Dahlan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Kali Tugaskan UMS

Dahlan mengungkapkan, PP Muhammadiyah sudah dua kali memberikan tugas ke UMS untuk melakukan pembinaan kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang butuh pembinaan. Sebelumnya UMS melakukan pembinaan dalam mendirikan UMKT (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur). "Alhamdulillah berkembang sangat bagus sekarang," ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Khudzaifah Dimyati, mengatakan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menilai telah banyak yang dilakukan kepemimpinan baru Rektor UMMAD, yaitu pada aspek Sumberdaya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Sistem Administrasi Organisasi dan pembenahan pembenahan lain.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.