Sukses

Ada 39.842 Ribu Pendaftar SNBP 2023 di UB Malang, Kuota Tersedia 5.497 Kursi

Hasil pendaftaran SNBP 2023 di UB Malang akan diumumkan pada 28 Maret 2023

Liputan6.com, Malang - Sebanyak 39.842 orang mendaftar ke Universitas Brawijaya atau UB Malang lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2023. Jumlah itu merupakan akumulasi dari seluruh pendaftar baik yang menjadikan pilihan pertama maupun kedua.

Rincian dari seluruh jumlah pendaftar itu terdiri dari 26.814 pendaftar atau 67,3 persen menjadikan UB Malang sebagai pilihan pertama. Serta sebanyak 13.028 pendaftar atau 32,7 persen menempatkan UB sebagai pilihan kedua.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UB Malang, Imam Santoso, mengatakan para pendaftar itu akan saling bersaing untuk memperebutkan kuota 5.497 kursi mahasiswa baru yang tersedia lewat jalur SNBP 2023 ini.

“Ada lima prodi baik di saintek maupun sosial humaniora yang tinggi peminatnya,” kata Imam lewat keterangan tertulisnya, kemarin.

Lima prodi saintek paling tinggi peminatnya yakni pendidikan dokter, teknik informatika, ilmu keperawatan, farmasi dan Ilmu gizi. Sementara lima prodi sosial humaniora terbanyak peminatnya adalah psikologi, akuntansi, manajemen, ilmu hukum dan komunikasi.

Menurutnya, di UB Malang ada 60-70 prodi yang sudah terakreditasi internasional. Hal itu jadi salah satu faktor yang membuat tingginya peminat ke perguruan tinggi negeri ini. Biaya hidup di Malang yang relatif terjangkau turut memengaruhi mereka mendaftar di sini.

Tahapan SNBP 2023 telah berlangsung sejak akhir tahun lalu dengan masa pendaftaran dilakukan pada 14-28 Februari 2023 lalu. Sedangkan hasilnya dijadwalkan bakal diumumkan pada 28 Maret 2023 mendatang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kuota Maba UB Malang

Secara keseluruhan, pada tahun akademik 2023 ini kuota mahasiswa baru di UB Malang disediakan kurang lebih 16 ribu kursi melalui tiga jalur. Terdiri dari jalur SNBP 30 persen, Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 30 persen dan Seleksi Mandiri sebanyak 40 persen.

Imam Santoso menjelaskan, bila kuota penerimaan di satu jalur tak terpenuhi maka akan dilimpahkan ke jalur lainnya. Misalnya, jika kuota yang disediakan lewat jalur SNBP tidak bisa terpenuhi maka akan ditambahkan ke SNBT.

Demikian juga bila kuota SNBT tidak terpenuhi, maka sisa kuota itu akan dimasukkan ke jalur mandiri. “Itu sudah sesuai dengan peraturan. Kuota jalur Mandiri juga tidak boleh lebih dari lima puluh persen,” ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.