Sukses

Terumbu Karang Terowongan Setinggi 5 Meter Hiasi Bangsring Underwater Banyuwangi

Media konservasi itu menggunakan teknologi biorock dengan memanfaatkan arus listrik lemah. Di Bangsring listrik memanfaatkan dari solar sel yang berada di rumah apung.

Liputan6.com, Banyuwangi Pengelola Bangsring Underwater Banyuwangi terus berupaya menjaga ekosistem laut di wilayah setempat. Salah satunya dengan menggelamkan media konservasi terumbu karang berbentuk terowongan bermotif bunga-bungaan dengan tinggi 5 meter, pada Rabu 11 Oktober 2022.

Terowongan karang tersebut dipasang kurang lebih 150 meter dari bibir pantai di kedalaman sekitar 8 meter di bawah laut.

"Harapannya ketika nanti sudah tumbuh ini dapat mempercantik alam bawah laut di Bangsring," ujar pengelola Bangsring Underwater Sukirno, Rabu (12/10/2022).

Media konservasi itu menggunakan teknologi biorock dengan memanfaatkan arus listrik lemah. Di Bangsring listrik memanfaatkan dari solar sel yang berada di rumah apung.

Prinsip kerja dari biorock memanfaatkan arus listrik lemah yang nantinya akan menginisiasi reaksi elektrolisis. Reaksi itu menyebabkan reaksi pada senyawa-senyawa kimia yang ada di air laut larut. 

Tujuan dari reaksi ini adalah untuk menumbuhkan stuktur dan membentuk batuan mineral yang mirip dengan terumbu karang alami. Besi yang digunakan terlindungi dari korosi dan akan menguat seiring berjalannya waktu.

"Umumnya karang tumbuh cukup lambat setahun hanya 1 cm. Dengan teknologi biorock karang dapat tumbuh lebih cepat 2 hingga 3 kali lipat," kata Sukir.

Sukir menyebut saat ini area konservasi di Bangsring mencapai 15 hektare dengan ratusan jenis ragam terumbu karang. Area tersebut terbagi menjadi tiga bagian. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Zonasi Konservasi Terumbu Karang Capai 50 Hektare

Pertama zona inti seluas 50 meter persegi. Segala aktivitas wisata haram dilakukan di zona tersebut. Zona inti hanya boleh dimasuki untuk kepentingan penelitian.

Selanjutnya ada zona pemanfaatan seluas 4 hektare. Di zona tersebut menjadi tempat perkembangbiakan makhluk-makhluk laut.

Selanjutnya zona pengembangan seluas 11 hektare. Disitu adalah zona peremajaan dan area konservasi terumbu karang baru.

"Zona pengembangan dan pemanfaatan menjadi area yang bisa digunakan diving atau snorkeling oleh wisatawan," tegasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.