Sukses

Terdampak Cuaca Tak Menentu, Rendemen Tebu di Situbondo Rendah

Ia menjelaskan, semestinya rendemen tebu saat ini sudah bisa mencapai 8 persen, Tapi, karena cuaca tidak menentu, kadar gula dalam batang tebu masih rendah.

Liputan6.com, Situbondo - Asisten Manajer Pabrik Gula Assembagoes Situbondo Dedy Anggara mengatakan, hingga bulan ketiga dimulainya giling tebu 2022, rendemen atau kandungan gula dalam batang tebu masih rendah, yakni 6,7 persen, akibat pengaruh cuaca tidak menentu.

"Rendemen tebu sampai sekarang masih 6,7 persen karena kadar air berlebih yang diakibatkan hujan masih sering turun,”ujar Dedy, Selalsa (19/7/2022).

Ia menjelaskan, semestinya rendemen tebu saat ini sudah bisa mencapai 8 persen, Tapi, karena cuaca tidak menentu, kadar gula dalam batang tebu masih rendah.

Rendemen Tebu menjadi penentu harga tebu karena pabrik gula membeli tebu petani sesui rendemen. Rendemen tebu akan naik seiring dengan semakin berkurangnya intensitas hujan.

Kata Dedy, rendemen tebu bisa diketahui saat usia tebu sudah siap panen. Bisa juga usai digiling dan menjadi kristal gula. Di Situbondo, rendemen tebu biasanya maksimal 9 persen jika didukung dengan cuaca yang baik.

"Kalau kondisi cuaca normal, maksimal rendemen bisa mencapai 9 persen," paparnya.

Mengenai target giling tebu tahun ini, lanjut dia, PG Assembagoes menargetkan, sebanyak 440.000 ton tebu. Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara XI itu sudah mencapai produksi sekitar 170.000 ton tebu dari target, dengan rata- rata giling tebu 3.500 ton per hari.

2 dari 2 halaman

Harga Bisa Naik

"Bisa juga per hari mencapai 3.900 ton tebu. Tapi, karena  terkendala bahan baku, kami hanya giling 3.500 ton per hari," tambahnya.

Menurut Dedy, saat ini PG Assembagoes membeli tebu petani dengan harga kisaran Rp64.000 per kuintal. Harga ini bisa naik seiring dengan kenaikan rendemen. Jika rendemen mencapai 9 maka harga bisa mencapai sekitar Rp75.000 per kuintal.