Sukses

Jenazah Bapak dan Anak Pasien Covid-19 di Ponorogo Dimakamkan Satu Liang

Kejadian ini baru pertama kali dalam pemakaman kepada pasien Covid-19 yang dilakukan dalam satu liang lahat yang sama.

Liputan6.com, Surabaya - Dua jenazah pasien Covid-19, SU (39) dan LA (89) warga Desa Munggu, Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo dimakamkan bersamaan dalam satu liang lahat.

Petugas pemakaman BPBD Ponorogo Hadi Susanto mengatakan, pemakaman tersebut atas permintaan keluarga, diletakkan dalam satu liang yang sama untuk mempermudah proses pemakaman.

"Karena permintaan keluarga dan dari keduanya merupakan ikatan antara bapak dan anak, satu liang saja biar lebih berdekatan," ujar Hadi Senin (5/4/2021).

Hadi pun menambahkan keduanya merupakan warga asli Dusun Sumberjo. Namun karena posisi medannya sulit di lereng pegunungan, akhirnya pemakaman dipindahkan ke Dukuh Krajan. "Di sini lokasinya lebih mudah dijangkau," jelasnya.

Kejadian ini baru pertama kali dalam pemakaman kepada pasien Covid-19 yang dilakukan dalam satu liang lahat yang sama.

Liang lahat yang berukuran 2,20 meter kali 1,60 meter. Saat dua peti jenazah dimasukkan, posisi jenazah SU diletakkan pada sisi barat sementara bapaknya, LA diletakkan pada sisi timur.

Selain kedua peti jenazah, petugas juga menguburkan barang - barang yang digunakan pasien saat dirawat di rumah sakit Aisyiyah Ponorogo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Libatkan 12 Personel

Ada 12 personel dari BPBD Ponorogo yang melakukan proses pemakaman yang terbagi ke dalam dua tim. Selama proses pemakaman dilakukan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan saat keluarga pasien mendekat untuk melihat proses pemakaman pun dilakukan dari kejauhan.

"SU meninggal sekitar pukul 21.30 WIB sedangkan LA meninggal 23.30 WIB, permintaan keluarga dimakamkan pagi ini," terang Hadi.

Kedua jenazah pasien Covid-19 tersebut telah dirawat selama 3 hari di rumah sakit. Pihak keluarga pasien pun saat ini tengah melakukan isolasi mandiri. "Keluarga dekat saat ini isolasi mandiri karena kontak erat dengan almarhum," tukas Hadi Susanto. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.